Pada dasarnya banyak pendekatan seseorang dalam menerima dan mempraktekkan agama (Islam) sesuai kondisi umat yang beragam. Karena itu, jangan melihat orang  beragama hanya pada satu metode saja misalnya hanya pendekatan akal. Setidaknya ada 2 pendekatan yaitu keilmuan dan praktis.

Misalnya penggunaan ilmu  pengetahuan dalam beragama itu lebih digunakan oleh kalangan terdidik. Sementara orang-orang umum mungkin haanya menggunakan pendekatan praktis dan kebiasaan saja. Begitu pula orang di Kota yang terbiasa membaca buku dan berdiskusi akan berbeda pendekatannya  dengan orang di Pelosok yang lebih senang mengamalkan ajaran guru tanpa banyak dialog atau diskusi.
 
Kita tidak bisa menyimpulkan bahwa ketaatan, iman, amal dan taqwa orang yang tidak terdidik akan lebih rendah dari orang terdidik. Karena nyatanya banyak orang terdidik yang juga menyimpang, bahkan banyak orang sekuler menguasai ilmu Islam tapi tidak beriman dan tidak mempraktekkan Islam.

Sementara orang-orang di pelosok atau di desa lebih jujur, ikhlas, sabar dan taat menjalankan ibadah sesuai kadar ilmu dan imannya tanpa banyak berdiskusi dengan pemikiran modern. Ilmu itu penting tapi harus dikontrol oleh iman... (MAA)