Gambar PESAN HIKMAH:(BUKHARI & MUSLIM)

[14.10, 7/4/2024] +62 813-4241-9426: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا
 دخل العشر شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله

“Rasulullah saw ketika memasuki sepuluh terakhir malam Ramadhan beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan (beribadah) malam itu dan membangunkan keluarganya.”

(BUKHARI & MUSLIM)

SEMOGA BERMANFAAT
Munawir Kamaluddin
[14.10, 7/4/2024] +62 813-4241-9426: PENJELASAN PESAN HIKMAH (PPH)

Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim ini memberikan pesan hikmah yang mendalam tentang keutamaan dan praktik Rasulullah Muhammad SAW ketika memasuki sepuluh terakhir bulan Ramadan. 

1. *Sistimatis:*
   Dari segi sistimatis, hadis ini mencakup beberapa langkah yang diambil oleh Rasulullah SAW ketika memasuki sepuluh terakhir malam Ramadan. Pertama, beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menunjukkan kesiapan dan ketegasan dalam melaksanakan ibadah. Kedua, beliau menghidupkan malam itu dengan melakukan ibadah, seperti shalat, dzikir, dan doa. Ketiga, beliau membangunkan anggota keluarganya untuk turut serta dalam ibadah malam tersebut.

2. *Analisis:*
   Hadis ini mengandung pesan tentang pentingnya memanfaatkan kesempatan berharga yang tersisa dalam bulan Ramadan, terutama di sepuluh malam terakhir yang penuh dengan keberkahan. Rasulullah SAW memberikan contoh langsung dengan menunjukkan tindakan-tindakan konkret yang diambilnya untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui analisis ini, kita belajar bahwa kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT tidak boleh disia-siakan, dan kita harus mengambil langkah-langkah nyata untuk memanfaatkannya.

3. *Filosofis:*
   Secara filosofis, hadis ini mengajarkan tentang konsep kesungguhan dan ketekunan dalam ibadah. Rasulullah SAW menunjukkan kesungguhan dalam memanfaatkan kesempatan berharga di sepuluh malam terakhir Ramadan dengan melakukan ibadah secara intensif. Hal ini mengajarkan kepada umat Islam tentang pentingnya komitmen dan keteguhan hati dalam melaksanakan ibadah, serta menghargai nilai waktu yang sangat berharga.

4. *Historis:*
   Secara historis, hadis ini memberikan gambaran tentang praktik ibadah Rasulullah SAW selama bulan Ramadan dan bagaimana beliau memberikan teladan bagi umatnya. Tindakan Rasulullah SAW untuk menghidupkan malam dan membangunkan keluarganya menunjukkan betapa pentingnya beribadah di malam-malam terakhir Ramadan. Hal ini juga mencerminkan peran beliau sebagai pemimpin yang peduli terhadap kebutuhan spiritual dan kesejahteraan keluarganya.

Dengan demikian, hadis ini tidak hanya memberikan petunjuk praktis tentang bagaimana memanfaatkan sepuluh malam terakhir Ramadan secara optimal, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai keutamaan, kesungguhan, dan kepedulian spiritual yang harus dipegang teguh oleh setiap muslim dalam menjalani ibadah dan kehidupan sehari-hari.

SEMOGA BERMANFAAT# MK