Gambar PESAN HIKMAH: Imam Al-Gazaly

الناس يذم بعضهم بعضًا، ويغتاب بعضهم
 بعضًا، فوجدت أصل ذلك من الحسد في المال والجاه والعلم، فتأملت في قوله تعالى: ﴿نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا﴾، فعلمت أن القسمة كانت من الله تعالى في الأزل، فما حسدت أحدًا، ورضيت بقسمة الله تعالى

"Manusia sering mencela dan memfitnah satu sama lain, dan saya menemukan akar dari perilaku tersebut adalah rasa iri terhadap kekayaan, gengsi, dan ilmu. Melalui refleksi terhadap ayat Al-Qur'an, 'Kami telah membagi di antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia,' saya menyadari bahwa pembagian ini berasal dari Allah sejak lama. Sebagai hasilnya, saya tidak pernah merasa iri terhadap siapapun dan merasa puas dengan pembagian yang telah ditetapkan oleh Allah."
(Imam Al-Gazaly)

PENJELASAN PESAN HIKMAH (PPH):

Imam Al-Ghazali, melalui refleksinya, mengajukan analisis sistematik terhadap fenomena negatif dalam interaksi manusia, yakni perilaku mencela dan memfitnah. 

*1. Identifikasi Masalah:* Manusia saling menjelekkan dan memfitnah.

*2. Akar Masalah:* Rasa iri terhadap kekayaan, gengsi, dan ilmu menjadi pemicu utama perilaku negatif.

*3. Analisis Ayat Al-Qur'an:* Imam Al-Ghazali merenungkan ayat "Kami telah membagi di antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia" untuk menggali pemahaman bahwa takdir dan pembagian sudah ditentukan oleh Tuhan.

*4. Kaitan dengan Masalah:* Pembagian ini menjadi landasan keyakinan bahwa rasa iri tidak beralasan, karena Tuhan telah menetapkan takdir dan peran masing-masing individu.

*5. Kesimpulan Logis:* Berdasarkan analisis, Imam Al-Ghazali menyimpulkan bahwa rasa iri tidak beralasan karena itu bertentangan dengan takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan sejak masa yang sangat lama.

*6. Penegasan Sikap Pribadi:* Dalam akhir refleksinya, Imam Al-Ghazali menekankan sikapnya yang tidak merasa iri terhadap siapapun dan menerima dengan ridha pembagian yang sudah diatur oleh Tuhan.

Dengan pendekatan ini, Imam Al-Ghazali tidak hanya mengidentifikasi masalah dan akar penyebabnya, tetapi juga mengaitkannya dengan prinsip-prinsip keimanan dan takdir yang diatur oleh Tuhan, memberikan landasan filosofis yang sistematis dalam pandangannya terhadap perilaku manusia, termasuk problem solving ( pemecahan masalah) sebagai jalan keluar yang efektif ( solusi) berdasarkan pendekatan spiritual .# MK