Gambar PERTIKAIAN BERAKHIR  DENGAN SEBUAH PUISI

PERTIKAIAN BERAKHIR  DENGAN SEBUAH PUISI
by Ahmad M. Sewang 

Dalam muktamar Muhammadiyah di Makassar beberapa tahun lewat, dilaksanakan bersamaan dengan Peresmian Pusat Kajian Ma'arif Institut di tempatkan di kampus I UIN Alauddin Makassar. Sebagai WR I saya diminta memberi sambutan. Dalam sambutan saya hanya memberi satu-dua patah, selebihnya saya gunakan baca puisi yang sengaja dipersiapkan. Puisi itu berjudul, perbedaan jangan disesali sebab bahagian kehendak ilahi:
Karena itu, puisi ini saya beri tema,

 "KEBINNEKAAN SUNNATULLAH."
by Ahmad M. Sewang 

al-Qur'an beraneka ayat
muhkamat dan qathi'yat
mutasyabihatserta zanniyat
dua ayat terakhir diungkap
penyebab terjadinya beda pendapat
al-Qur'an berisi firman Allah
Allahlah menghedaki sifat binneka
andai Allah ingin seragam semua
tidaklah sulit bagi-Nya
tinggal menurunkan ayat muhkamat
mengenalkan ayat qathiyayat

kebinnekaan agar suka saling membaginya
untuk berfastabiqul khaerat
kehidupan akan semaking bangka
jika semua 
tunggal-ika
polisi pun akan serebral
Jika tak bisa memilah orang salih dan penjahat 
dunia akan semakin pudar
akibat seragam rasa
kebennikaan sunnatullah
sebagai tanda kuasa Allah

Makassar, 19 November 2023

Selesai sambutan Prof. Syafii Ma'arif juga akan. naik mimbar memberi sambutan, saya bertemu sesaat di kaki mimbar, beliau masih sempat membisikkan ke telingah saya bahwa di Rusia terdapat pertikaian lama, ternyata hanya bisa menyelesaikan denya satu ungkapan puisi. Sejak pertemuan itu saya sudah berjanji akan menemui Prof. Syafii Ma'arif untuk mendalami lebih lanjut maksud bisikannya itu, "siapa pesyair itu dan apa konten puisinya begitu mujarab menyelesaikan pertikaian", tetapi kami berdua saling sibuk hingga tak pernah bertemu sampai beliau dipanggil Tuhan Yang Maha Kasih. Sebuah keinginan yang tak sampai. Sekalipun berbeda tempat saya masih di dunia sementara, tetapi jika Tuhan Maha Kuasa menghendaki insya Allah kita akan bertemu di suatu tempat, walau di akhirat nanti.