Gambar MULIANYA ILMU

Saya terhenyak membaca status facebook teman ini. Kok begitu jauh jarak antara ilmu dan apa yang kita sebut sebagai ibadah. Seakan perolehan ilmu tidak ada kaitannya dengan ibdah. Padahal sangat jelas, Al-Qur'an dan hadis-hadis sangat mengapresiasi ilmu ini. Ilmu (apa itu) seakan tidak ada kaitannya dengan Tuhan. Atau ini mungkin kesalahan kita ya. Tidak dari awal mengaitkannya dengan Tuhan. Padahal Qur'an sejak awal mengatakan bahwa kita harus membaca dengan bismi rabbik (dengan nama Tuhan) yang menciptakan. Kalau tidak seperti itu (memulainya dengan nama Tuhan yang menciptakan),;kita akan dengan mudah sombong/melampaui batas dengan perolehan ilmu kita raih. Berikut yang distatusnya:

"Pelajarilah ilmu! Sesungguhnya mempelajarinya karena Allah itu adalah taqwa. Menuntutnya adalah ibadah. Mengulang-ulanginya adalah tasbih. Membahasnya adalah jihad. Mengajarkannya kepada orang yang tidak tahu adalah sedekah. Memberikannya kepada ahlinya adalah taqarrub kepada Allah.

Ilmu itu adalah teman di waktu sendirian dan kawan di waktu kesepian, penunjuk jalan kepada agama, pemberi nasihat bersabar di kala suka dan duka, seorang menteri di tengah-tengah teman sejawat, seorang keluarga di tengah-tengah orang asing, dan cahaya yang menunjukkan jalan ke sorga.

Dengan ilmu, diangkatlah beberapa kaum oleh Allah Ta'ala, lalu dijadikan-Nya mereka para pemimpin, penghulu dan penunjuk jalan kepada kebajikan. Menjadi ikutan dan penunjuk jalan bagi manusia kepada kebajikan.

Jejak mereka diikuti, perbuatan mereka diperhatikan. Para malaikat menyukai tingkah laku mereka. Disapunya mereka dengan sayapnya. Seluruh yang basah dan yang kering memintakan ampunan Allah atas dosa mereka, hingga ikan-ikan dan binatang laut, binatang buas dan jinak di daratan, di lelangit beserta bintang-bintangnya."

- Muadz bin Jabal ra -