Allah sangat senang bila hamba-Nya bertobat. Sebesar apa pun dosanya, kalau mau bertobat, Allah Pasti nyambutnya dengan ampunan.
Inilah Wahsyi, budak Habasyah yang membunuh Hamzah bin Abdul Mutthalib r.a. di perang Uhud atas suruhan keluarga Abu Sufyan.
Ketika Rasulullah saw. mengajaknya masuk Islan Wahsyi membalas surat beliau.
“Saya sebenarnya ingin masuk Islam. Hanya saja aya ini membuat saya enggan.”
“Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, .... ) (QS. al-Furgan: 68)
“Sedangkan ketiga dosa itu semuanya saya lakukan, Adakah pintu taubat terbuka untuk saya?” Kemudian turunlah Ayat 70 Surah al-Furqan.
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh: Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Menanggapi ayat tersebut Wahsyi kembali mengirim surat. Di situ ada syarat: mengerjakan amal saleh. Sedangkan saya tidak yakin mampu mengerjakan amal saleh atau tidak.”
Setelah itu turun Ayat 48 Surah an-Nisa'.
“Sesungguhnya Allah tidok akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bogi siapa yang dikehendaki-Nya.
barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Mako sungguh dia telah berbuat dosa yang besar.”
Setelah ayat itu pun disampaikan kepada Wahsyi, dia belum merasa puas. “Di situ masih ada syarat: bagi siapa yang dikehendaki. Apakah saya termasuk orang yang dikehendaki,” kata Wahsyi dalam surat yang ketiga kalinya itu.
Allah Swt. lalu menurunkan Ayat 53 surah az-Zumar.
“Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dia-lah yang Maha Pengarmpun lagi Maha Penyayang.”
Karena di situ tidak ada syarat lagi, Wahsyi baru merasa pas. la pun berangkat ke Madinah menemui Rasulullah saw. untuk masuk Islam.
Berarti Wahsyi bisa dikatakan “menang” dalam
menawar dengan Allah swt?. Di situ ada syarat: mengerjakan amal saleh. Sedangkan saya tidak yakin mampu mengerjakan amal salah atau tidak.”
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bogi siapa yang dikehendaki-Nya.
Setelah ayat itu pun disampaikan kepada Wahsyi, dia belum merasa pas. “Di situ masih ada syarat: bagi siapa yang dikehendaki. Apakah saya termasuk orang yang dikehendaki,” kata Wahsyi dalam surat yang ketiga kalinya itu.
menawar dengan Allah swt?.