Gambar MENYESAL KARENA HILANGNYA ILMU

"Wahai Ya'qub, apa yang membuatmu menangis? Nabi Muhammad Saw.  

Bagi generasi salaf, penyesalan karena hilangnya ilmu lebih  membuat mereka bersedih dan berduka daripada kehilangan materi duniawi. Karena ilmu adalah cahaya, yang menerangi kehidupan dunia, dan menunjukkan jalan menuju surga. Kesedihan yang  pernah dirasakan Ya'qub bin Sufyan ketika kehilangan mata yang menjadi sarana untuk mengkaji ilmu. 

Kisah Ya'qub ini diabadikan oleh Ibnu Hajar dalam Tahdzib Tahdzib (11/386-387): 

Muhammad bin Yazid Al-Aththar berkata, "Aku mendengar Yaqub bin Sufyan pernah bercerita, *“Pada suatu saat aku sedang melakukan perjalanan, lalu perbekalanku hampir habis. Aku seringkali menulis di malam hari, dan membaca di siang hari. Pada watu malam, aku duduk sembari menyalin buku dengan sedikit penerangan. Waktu itu musim dingin, lalu aku kejatuhan setetes air di mataku, sehingga aku tidak mampu melihat apa-apa. Aku pun menangis karena terpisah dari negeriku, dan karena ilmu yang hilang dari diriku. Setelah itu aku mengantuk dan kemudian tertidur. Dalam tidurku, aku bermimpi melihat Rasulullah Saw.

Beliau memanggilku, “Wahai Ya'qub, Mengapa  menangis?” 

Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, Penglihatanku telah hilang, dan aku menyesalkan apa yang telah hilang dari diriku." 

Beliau bersabda, "Mendekatlah kepadaku"

Aku pun mendekat kepada beliau. Beliau mengusap dengan tangannya. Sepertinya beliau membaca sesuatu untuk kesembuhan mataku.

Aku kemudian terbangun, dan penglihatanku Pulih kembali. Aku mengambil kertasku, kemudian duduk dan menulis kembali