Jika Anda mempunyai tetangga yang baik bersyukurlah. Tapi bila memiliki tentangga yang buruk bersabarlah. Keberadaan tetangga kadang melebihi keluarga yang jauh, tetangga yang baik adalah tempat berbagi suka dan duka.
Kehidupan bertetangga sering dianggap sepele. Saya baru menyadari pentingnya keberadaan tetangga yang baik saat akhir-akhir ini di rumah sering merasa terganggu karena ulah tetangga.
*
Tetangga depan beberapa hari ini tiba-tiba suka memutar musik dengan suara yang keras, sejak tengah malam jam 11 an hingga menjelang subuh. Kadang anak-anak muda itu ikut menyanyi dan berteriak di tengah malam sunyi saat orang-orang istirahat atau tidur. Katanya itu ulah pekerja atau tukang di rumah lantai 2 itu. Jelas memutar musik dengan keras tengah malam sangat mengganggu dan menyalahi hak tetangga.
Tetangga yang lain memelihara burung walet. Suara elektronik pemanggil burung menyerupai kicauan-kicauan burung itu selalu diputar dengan suara keras sejak sebelum subuh sampai malam. Istirahat sejenak kemudian berbunyi lagi sebelum subuh hingga malam, begitu seterusnya. Betul-betul bising dan mengganggu tetangga di sekitar sumber suara itu.
Tetangga yang lain punya perilaku lain lagi. Ada yang suka membuang sampah di pinggir jalan sampai tumpukan sampah kadang meluber ketengah jalan, selain aroma busuk juga pemandangan dan menghalangi jalan. Ada tetangga selalu membakar sampah di dekat rumahnya, menghasilkan asap hitam yang sangat mengganggu udara dan kesehatan lingkungan sekitar.
Tiga contoh di atas itu menggambarkan betapa masyarakat sekarang sebagian sudah tidak lagi memperhatikan hak-hak tetangga dan kondisi lingkungan yang sehat, mereka hanya mengutamakan kepentingan dirinya semata. Mungkin nanti perlu melibatkan RT RW atau aparat untuk mengatasi gangguan-gangguan tersebut.
Padahal menghormati tetangga itu wajib hukumnya. Kata Nabi saw: "Jibril terus menerus berwasiat kepadaku untuk berbuat baik terhadap tetangga, sampai-sampai aku mengira dia akan menjadikannya sebagai ahli waris" (Al-Bukhari (6014) dan Muslim (2624).
Tetangga itu bukan malah mengganggu tetangganya. Nabi saw bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya“. [HR Al-Bukhari (6475) dan Muslim (47) (74)]
Saya juga termenung membaca hadis lain. "Dua orang yang berdebat pertama kali pada hari kiamat adalah dua orang tetangga" (HR Thabrani dalam Al-Kabir (836 dan 852), Ahmad (4/151).
Naudzubillah min dzalik --- "kami berlindung kepada Allah dari hal-hal yang buruk". Semoga tetangga kita berubah menjadi lebih baik. Wallahu a'lam... (MAA)