Kalaupun boleh “marah karena Allah”, pasti maksudnya bukan marah-marah memperturutkan nafsu.
Rasul memang tak suka atau melarang keburukan dan selalu berupaya menerapkan hukum Allah. Tapi tanpa marah-marah, apalagi caci maki.
Maka, dalam kewajiban beramar makruf nahi mungkar, hendaknya kewarasan dan adab tetap dipelihara.
"Agama adalah menjalin hubungan kasih-sayang dengan sesama," kata Nabi.
Egoisme dan kebencian, apa pun alasannya, tak perah bisa dikaitkan dengan agama. Haidar Bagir, Catatan untuk Diriku