3. Reformasi (1998) l - Deskripsi: Gerakan reformasi yang dipicu oleh krisis ekonomi dan korupsi yang meluas, menyebabkan jatuhnya Presiden Soeharto setelah 32 tahun berkuasa. - Dampak: Memulai era demokrasi di Indonesia dengan reformasi politik besar-besaran, desentralisasi kekuasaan, kebebasan pers, dan pemilihan umum yang lebih bebas dan adil.
1. Latar Belakang: - Krisis ekonomi Asia 1997 yang parah melanda Indonesia, menyebabkan inflasi tinggi, pengangguran massal, dan kemiskinan. - Ketidakpuasan masyarakat terhadap korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang melibatkan pemerintah Orde Baru.
2. Peristiwa Penting: - Mei 1998: Demonstrasi besar-besaran oleh mahasiswa dan masyarakat menuntut reformasi dan pengunduran diri Soeharto. - 21 Mei 1998: Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya dan digantikan oleh Wakil Presiden B.J. Habibie.
3. Perubahan Signifikan: - Reformasi Politik: Pembukaan ruang demokrasi yang lebih luas, diadakannya pemilihan umum yang lebih bebas dan adil. - Desentralisasi: Pemberiaan otonomi yang lebih besar kepada daerah-daerah. - Reformasi Hukum dan HAM: Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan pemberantasan korupsi. - Reformasi Ekonomi: Restrukturisasi ekonomi untuk mengatasi krisis dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
4. Implikasi Jangka Panjang: - Penguatan institusi demokrasi seperti DPR dan lembaga peradilan. - Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam politik. - Tantangan dalam menghadapi korupsi yang masih berlanjut dan ketimpangan ekonomi.
Era Reformasi membawa perubahan besar dalam lanskap politik, ekonomi, dan sosial Indonesia, meskipun masih menghadapi berbagai tantangan hingga saat ini.
Wasalam, Kompleks GFM, 9 Juni 2024