Suatu ketika, hiduplah seorang lelaki Bani Israil yang mandul, , Setiap kali dia keluar dari rumahnya dan melihat anak kecil, dia selalu membujuk anak itu untuk diajak ke rumahnya. Jika anak itu mau, anak itu dibunuh, lalu dikubur dalam sebuah lubang yang ia gali. Istri lelaki Bani Israil yang kejam itu melarang agar suaminya tidak melakukan kejahatan itu. Akan tetapi, lelaki yang kejam itu selalu mengabaikan larangan istrinya.
Bahkan dia berkata, "Seandainya Allah benar-benar menghukumku atas suatu kejahatan, pasti Dia telah menghukumku pada hari ketika aku melakukan kejahatan ini dan itu.”
Mendengarucapan suaminya itu, si istri berkata, “Allah tentu saja tidak akan membiarkan engkau melakukan semua itu. Hanya saja, takaranmu saat ini belum penuh. Nanti, jika takaranmu sudah penuh, Allah pasti akan menghukummu.” Sampai suatu hari lelaki jahat itu keluar dan melihat dua orang kakak beradik yang mengenakan perhiasan dan pakaian indah. Lelaki itu pun membujuk anak-anak itu, lalu membawa mereka ke rumahnya, membunuh mereka, kemudian mengubur jasad mereka di lubang di dalam rumahnya. Tidak lama kemudian, ayah kedua anak itu mencari anak
pik itu, tetapi ia tidak dapat menemukan mereka. Si ayah akhirnya mendatangi seorang nabi Bani Israil, lalu menceritakan hilangnya anak-anak itu. Setelah mendengar penjelasan dari si ayah, nabi itu bertanya, “Apakah mereka mempunyai mainan yang biasa mereka mainkan?” Si ayah menjawab, “ya. Mereka biasa bermain dengan anak anjing." Nabi itu berkata, “Bawalah anak anjing itu ke sini.” Si ayah pun bergegas mengambil anak anjing yang disebutkannya itu.
Sang nabi meletakan anjing itu, kemudian Cincinnya di antara kedua mata anak melepaskannya seraya berkata, "Ikutilah anak anjing itu dan perhatikan ke rumah mana anak anjing itu. Anak anjing itu pun Di dalam rumah itu kebenaran akan terungkap." Anak anjing itu melewati rumah-rumah di daerah tersebut sampai akhirnya binatang itu masuk ke sebuah rumah. Si ayah bersama Orang-orang yang mengikuti anak anjing itu bergegas masuk ke rumah itu.
Di dalam rumah, anak anjing itu bergerak ke satu bagian dari rumah, kemudian ia menggerak-gerakkan ekornya sembari menggali tanah di situ dengan kedua kakinya. Orang-orang pun bergegas menggali tempat itu dan mereka akhirnya menemukan jasad dua anak yang mereka cari-cari dalam kondisi telah terbunuh, berikut beberapa jasad anak-anak lainnya. Mereka langsung melaporkan hal ini kepada nabi mereka sekaligus menggelandang pelaku pembunuhan berantai ini kepadanya. Sang nabi lalu memerintahkan agar pembunuh itu disalib,
Setelah tubuhnya disalib, istri lelaki durjana Itu mandatanginya lalu berkata kepadanya, "Bukankah aku sudah memperingatkanmu akan hal ini? Aku telah mengatakan kepadamu bahwa Allah tidak akan membiarkanmu. Sekarang takaranmu sudah penuh. Allah tentu Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Dikutip dari kitab An-Nawadir karya Syekh Syihabddin Al-Qalyubi..