Dulu, pada zaman Bani Israil, sebuah perkara baru dikatakan selesai bila mendapat keputusan dari tiga orang hakim. Berikut ini contohnya,
Suatu hari seseorang memandikan sapinya di sebuah sungai, dan sapi itu disertai anaknya. Ketika lewat seorang penunggang kuda, anak sapi itu malah ikut kuda. Terjadilah perselisihan antara pemilik sapi dengan pemilikkudayang semakin lama semakin sengit. Dan akhirnya mereka membawa perkara itu ke meja pengadilan.
Sebelum sidang, malam harinya hakim pengadilan didatangi pemilik kuda yang memberinya sebutir permata.
“Lho, apa ini...? kata hakim itu tidak mengerti.
"Sudahlah, terima saja. Yang penting besok pagi kauputuskan bahwa anak sapi itu milik saya,” kata pemilik kuda itu sedikit berbisik.
Keesokan paginya hakim itu membacakan keputusan bahwa anak sapi itu adalah kepunyaan pemilik kuda.
Karena tidak puas, pemilik sapi mengajukan banding. Kembali pemilik kuda mendatangi hakim dan memberinya sebutir permata. Itu dilakukan malam hari sebelum sidang esok paginya.
"Lho, apa ini...” kata hakim itu tidak mengerti.
“Sudahlah, terima saja. Yang penting besok pagi kauputuskan bahwa anak sapi itu milik saya,” kata pemilik kuda itu sedikit berbisik.. Keesokan paginya hakim Itu membacakan Kepututusan bahwa anak sapi itu adalah kepunyaan pemilik kuda,
Keputusan itu tentu mengecewakan pemilik makanya kembali dia mengajukan banding ke pengadian, yang lebih tinggi lagi. Kembali pemilik kuda mendatangi hakim dan memberinya sebutir permata sepeg Sebelumnya.
“Lho, apa ini...,” kata hakim itu tidak mengerti.
“Sudahlah, terima saja. Yang penting besok pagi kauputuskan bahwa anak sapi itu milik saya,”* kata pemilik kuda itu sedikit berbisik. “Lho, saya tidak bisa melaksanakan sidang, Pak"
kata hakim ketiga itu. “Memangnya kenapa?” tanya pemilik kuda.
“Saya lagi haid.” “Subhanallah! Laki-laki kok, haid?” kata pemilik kuda
keheranan. “Subhanallah! Kuda kok, beranak sapi?” kata hakim itu dingin. Nah, terbukti. Orang kalau sudah gila harta, rusak akalnya. Masak, kuda beranak sapi? Dikutip dari kitab Biarkan hatimu Tertawa....