Setiap kali Khalifah Ustman ibn Affan melewati suatu kuburan, beliau berhenti sejenak, merenung, dan menangis hingga air mata membasahi pipinya.

Melihat kelakuan Ustman, salah seorang sahabat memberanikan diri bertanya,"Wahai Ustman, mengapa anda menangis, hanya karena melihat kuburan, sementara ketika anda berbicara tentang surga, neraka, dan adzab neraka anda tidak menangis?".

Sambil menengok kepada sang sahabat, Khalifah Ustman berkata,"Kuburan adalah tempat tinggal pertama dari akhirat. Tempat tinggal terakhir dari dunia. Barangsiapa selamat dari adzab kubur, nasib selanjutnya akan lebih ringan. Jika tidak selamat dari adzab kubur, maka lanjutannya akan lebih keras dan berat".

Ustman melanjutkan,"Kelak, ketika hari Kiamat tiba, Aku masih bersama banyak manusia. Sekiranya diriku berada di Neraka, maka diriku masih ditemani oleh banyak manusia. Tetapi di alam kubur, sebagaimana kuburan yang ada di hadapan kita saat ini, Aku berada sendirian, hal inilah yang membuat diri ini menangis".


Allah A'lam
Makassar, 22 Agustus 2022