Semakin hari, semakin banyak korupsi terbongkar. Prof. Ramli, di mimbar ILC, bersaksi: semua presiden pernah berjanji memerangi korupsi. Namun, di manakah letak salahnya, hingga korupsi justru kian subur mekar?
Prabowo, dalam pidato pertama, menggenggam janji di dada: "Akan kuhapus korupsi, sampai ke seberang Atlantik Utara!" Kepada teman di sampingku, kubisikkan satu kata: “Kita tunggu saja, apa perbuatan mengiringi kata?.”
Tapi di negeri ini, antara kata dan laku kerap bertikai, sebab banyak variabel menyelinap, meracuni niat yang mulia.
Jika ingin membasmi korupsi, jauhilah para koruptor, apalagi mereka yang sudah ternoda oleh gelar "terkorup."
Alquran bukan hanya untuk dibaca, tetapi dipahami maknanya. Kitab Suci pun berseru: "Mengapa engkau berkata, namun engkau tidak mengamalkannya?" Betapa besar murka Ilahi, bagi lidah yang bicara tanpa jiwa.
Andai kata dan perbuatan bersatu, pasti tak ada lagi ruang bagi koruptor di bumi pertiwi. Namun semakin keras digertak, semakin ganas pula mereka beranak-pinak.
Satu-satunya cara membasmi: satukan kata dan perbuatan, terutama bagi mereka yang memegang amanah dan kekuasaan.
Wasalam, Kompleks GPM, 30 April 2025