Gambar KISAH IMAM JA'FAR SHADIQ

Ja'far Shadig disebut dengan nama shddiq (jujur) karena dia selalu bersikap jujur dalam ucapannya. Dia adalah orang yung menulis kitab al-Jufr yang terkenal itu. Berbeda dengan orang mengatribusikan kitab itu kepada kakeknya Ali ra. Dia menulis karangan di permukaan kulit unta. Tulisan itu pun diatribusikan kepadanya. Tulisan itu memuat semua hal yang dibutuhkan olah keturunannya hingga hari kiamat. Ia memiliki juga karya tulis, dalam bidang kimia dan ilmu-ilmu lainnya. 

Di antara wasiatnya kepada putranya, Imam Musa Kazhim, adalah sebagai berikut, "Wahai anakku, siapa yang puas dengan pemberian Allah swa, kepadanya, dia akan menjadi orang yang senantiasa merarasa kaya. Siapa saja yang selalu memandang kekayaan orang lain, dia akan selalu berada dalam kemiskinan. Siapa yang tidak rela dengan pemberian Allah SWT. kepadanya, berarti dia tidak meyakini gadha-Nya. Siapa yang membuka aib orang lain, aih rumah tangganya juga akan terbuka. Siapa saja yang menghunus pedang pembangkangan, pasti dia akan terbunuh dengan pedang itu, Siapa yang menggali sumur untuk menjebak saudaranya, pasti dia akan terperosok ke dalamnya. Siapa yang berbaur dengan orang-orang bodoh, dia akan menjadi hina, Siapa yang bergaul dengan ulama, dia akan menjadi terhormat. Siapa yang memasuki tempat-tempat keburukan, dia pasti akan dituduh buruk pula. Siapa yang menganggap remeh kekeliruan dirinya, pasti dia akan menganggap besar kekeliruan orang lain."
Dikutip dari kitab An-Nawadir karya Syekh Syihabddin Al-Qalyubi..