Gambar KHAZANAH SEJARAH: PENYAMBUTAN TAHUN BARU ISLAM SECARA MERIAH

Gagasan untuk memperingati tahun baru Islam untuk pertama kalinya muncul pada Komperensi Menteri-menteri Luar Negeri Islam di Rabat Maroko tahun 1974. Gagasan ini diulangi dalam komprensi yang sama tahun 1978. Sejak itu, peringatan untuk menyambut datangnya tahun baru Islam bersamaan dengan datangnya abad XV H bergema di seluruh dunia Islam dengan pola perayaan: ada yang berskala internasional, dan ada yang bersifat nasional, yaitu dilaksanakan di setiap- negara.

Dalam menyambut datangnya abad XV H, 1 Muharram 1400 H/21 November 1979 M, di Indonesia dibentuk sebuah panitia nasional dengan perayaan besar-besaran. Sedang di daerah-daerah dibentuk panitia di tingkat provinsi dan di daerah. Dalam hubungan ini, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulbar belum dimekarkan). Dibentuk sebuah panitia di ibu kota  provinsi (Ujungpandang) hampir semua tokoh, rijalul muslimim, baik yang ada dipemerintahan atau swasta terlibat dalam kepanitiaan.

Semua kegiatan dilaksanakan selama 10 hari yang disebut asratun kamilah, mulai dari tanggal 1 sampai 10 Muharram. Kegiataan ada yang betsifat tradisional, seperti pembacaan Berzanji dipusatkan di Masjid Takwa jalan Irian dengan dibumbui berbagai macam kuliner. Sedang kegiatan yang bersifat modern dipusatkan di Aula IMMIM, seperti diskusi panel, peragaan busana muslim, cerdas cermat sejarah Islam, Ceramah Ilmiah, dan banyak lagi kegiatan lainnya. Walau masih berstatus mahasiswa S1saat itu, saya mulai dilibatkan dalam kegiatan sehingga saya bisa menyimpan arsip-arsipnya. Bagi saya, inilah kegiatan keagamaan paling spektakuler yang pernah saya saksikan. Tokoh-tokoh siapa yang terlibat aktif?, masih tersimpan dengan rapih di perpustakaan pribadi saya. Sengaja saya publikasian ini kembali agar para peneliti yang tertarik ingin mendalami, saya siap membantunya supaya masa lalu kita yang cemerlang itu tetap terpelihara dengan baik. Saya pun ketika menulis catatan ini masih terbayang kegiatan dan tokoh-tokoh yang terlibat waktu itu. Tentu saja tak mungkin disebut namanya satu persatu karena banyaknya.

Wasalam,
Makassar, 4 Agustus 2022