Gambar KHAZANAH SEJARAH: PBB: UMAT MANUSIA SEDANG BERADA DI TEPI JURANG KEMUSNAHAN

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan peringatan terbaru terkait potensi penggunaan senjata nuklir. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memperingatkan bahwa kesalahpahaman dapat memicu kehancuran oleh nuklir, ketika Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis mendesak Rusia untuk menghentikan "retorika dan perilaku nuklirnya yang berbahaya".

Pada pembukaan konferensi utama Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir  (NPT) di New York, Guterres memperingatkan bahwa dunia menghadapi bahaya nuklir yang tidak terlihat sejak puncak perang dingin. Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir adalah suatu perjanjian yang ditandatangani pada 1 Juli 1968 yang membatasi kepemilikan senjata nuklir. 

Mengutip perang Rusia dengan Ukraina dan ketegangan di semenanjung Korea dan di Timur Tengah, Guterres mengatakan dia khawatir krisis terkait nuklir dapat meningkat. 

Albert Einstein adalah fisikawan teoretis kelahiran Jerman, secara luas diakui sebagai salah satu fisikawan terbesar sepanjang masa.  Einstein, telah mengingatkan, "Science without religion is blind, religion without science is lame. "ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh.”  Pernyataan ini dapat dimaknai bahwa ada dua yang perlu dimiliki umat manusia. Pertama, pentingnya agama untuk melambari ilmu pengetahuan, dan yang kedua perlunya ilmu dalam pengamalan agama. Menunjukkan  antara ilmu dan agama saling melengkapi. Perlu pula dikemukakan bahwa istilah apa pun digunakan dalam mencegah bahaya senjata nuklir sangat mendesak untuk kelanjutan kemanusiaan, seperti agama, moral, akhlak, dan iman. Di dalam kitab suci diperkenalkan bahwa yang mengangkat derajat kemanusiaan seseorang adalah IMAN DAN ILMU PENGETAHUAN.

Wasalam,
Kompleks GFM, 5 September 2022 M/9 Safar 1444 H