Jangan menyesal tak berkesudahan jika kau tersalah. Menyesallah jika kau tersalah, lalu tak menyesal. To err is human.
Tersalah itu manusiawi. Tersalah dan menyesal itu tanda masih hidupnya hati. Maka, jika kemudian kaubenahi diri, kesalahanmu itu justru menjelma gudang kebaikanmu.
Inretektualitas sering kali bermakna kesediaan menanggung penderitaan untuk selalu berada dalam limbo dan keraguan, untuk tak hendak memutlakkan pandangan, terus-menerus melihat pendapat kita sebagai tentatif dan terbuka untuk direvisi, berakar pada pengakuan penuh rendah hati akan relativitas pemikiran kita. Haidar Bagir, Catatan untuk Diriku.