Gambar KESAKSIAN BURUNG PUYUH

Suatu ketika seorang Kurdi bersantap bersama seorang raja di sebuah meja makan, Di atas maja itu terhidang dua ekor burung puyuh panggang. Orang Kurdi itu mengambil salah satu burung lalu tertawa, 

Sang Raja menanyakan kepadanya mengapa ia tertawa. 

Si Kurdi menjawab dengan menyampaikan cerita Ini: 

Suatu ketika, tutur si Kurdi memulai ceritanya, aku merampok seorang pedagang. Ketika aku hendak membunuhnya, dia merengek dan meratap kepadaku agar tidak dibunuh, tetapi aku tidak memedulikan rengekan dan ratapannya. Ketika ia mengetahui bahwa aku memang ingin menghabisinya, dia pun menoleh dan melihat dua ekor burung puyuh hinggap di atas gunung. 

Dia lalu berkata kepada dua ekor burung itu, “Bersaksilah kalian berdua untukku bahwa orang ini membunuhku secara zalim.” 

Setelah dia berkata begitu, aku pun membunuhnya. Itulah  sebabnya ketika aku melihat dua ekor burung puyuh panggang ini, aku teringat akan kebodohan pedagang yang meminta agar dua ekor burung puyuh sebagai saksi atas perbuatanku sehingga aku tadi tertawa, 

Setelah mendengar cerita itu, sang Raja ternyata geram terhadap orang Kurdi itu. Ia berkata, “Demi Allah, dua ekor burung puyuh itu telah bersaksi atas perbuatanmu kepada si laki-laki pedagang!"  

Sang Raja memerintahkan pengawalnya agar si orang Kurdi itu dipancung kepalanya sebagai balasan atas perbuatannya. Segala daya dan kekuatan hanyalah milik Allah. 
Dikutip dari kitab An-Nawadir karya Syekh Al-Qalyubi...