Manusia sulit berubah kalau bukan dari dalam dirinya sendiri, kita bisa saja menasehati seseorang tapi keputusan berubah lebih baik adalah harus dari dalam dirinya sendiri. Kenapa karena sifat manusia banyak yang sulit berubah  salah satu faktor sulitnya seseorang berubah karena dalam diri orang tersebut telah tertanam pemikiran kuat apa yang dia yakni walaupun itu belum tentu benar.
      Manusia yang sulit berubah karena faktor pola pikir, sikap mental dan karakter seseorang yang banyak di pengaruhi oleh tradisi atau kebiasaan yang di bangun oleh lingkungannya di masa kecil. atau karena sudah terbiasa di zona nyaman sekalipun itu kebiasaan buruk, sementara keluar dari kebiasaan itu artinya dia harus keluar dari kenyamanan, sehingga butuh proses, maka nasehat yang terbaik adalah nasehat dari dalam diri sendiri .
          Suatu contoh meminjam  tulisan  (A'a Gym) " "Menyindir Diri Sendiri"
Semua sayang banget sama yang namanya HP, Bepergian ngantongi HP, Kumpul-kumpul sama teman bawa tas isinya HP,
       Sehari HP bisa keluar masuk dari tas atau saku kemeja lebih dari lima puluh kali, tulisan ini bukan nyindir, tapi mengingatkan diri sendiri. 
      Kalimat terakhir ini mengispirasi menulis betapa manusia sebenarnya sulit merubah kebiasaannya atau dirinya .
       "Sulitnya Mengubah Diri Sendiri"
 'Banyak di antara kita sulit mengubah orang lain, orang dekat saja begitu sulit dirubah, kebiasaan buruk istri atau suami, anak anak, keluarga dekat, apatalagi orang lain... tapi setelah kita merenung ternyata jauh...lebih berat dan sulit 'mengubah diri sendiri'.
       Maka janganlah kita selalu menuntut orang lain cepat berubah, karena kita sendiri pun butuh proses dan perjuagan untuk berubah melawan diri sendiri.
       Mudah untuk mencari musuh tapi sulit mencari sahabat sejati
      Mudah menyalahkan orang lain tapi begitu sulit melihat kesalahan sendiri.
      Bila kita adalah seorang yg suka ber"korban" maka tentu sangat mengerti arti Menjadi Korban' maka mulailah sekarang berjanji pada diri sendiri jangan ada korban baru dengan mengorbankan orang lain