Percaya Janji-.
Manusia dalam berinteraksi antara satu dengan lainnya, tentu dibutuhkan sikap saling mempercayai. Saling percaya dari ucapan masing-masing. Prinsip saling mempercayai dari apa yang diucapkan dan dijanjikan telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat, sebagai mana Syair Kelong: -KUATIAMMI JANJINNU, -KUTOJENGANGMI KANANNU, -SORONG BISEANG, -SORONGI RIMANGEANNA." Arti bebasnya: Janjimu telah kusimak, kuyakini ucapanmu, doronglah (janji itu) bagaikan perahu dan arahkan untuk berlayar kejalannya yang benar." Seseorang akan terpandang mulia dan bermartabat jika janjinya ditunaikan dan ucapannya terbukti sesuai dengan perbuata. Itulah karakter orang yang memelihara derajat kemuliaan dan martabat kehidupannya. Namun, sebagian orang jika berjannji, ia ingkar. Janji baginya hanya dianggap biasa saja, tanpa ada niat dan upaya menunaikannya. Demikian pula jika berucap, tidak sesuai perbuatan (lain ucapan, lain perbuatan) Manusia seperti ini termasuk golonga orang yang merendahkan martabat kemanusiaan karena akan kehilangan kepercayaan. Mungkin inilah golongan orang munafik yang sejak lama hadir dalam pergaulan. Mereka jika berjanji ia ingkar, Jika diberi amanah, ia khianat. Allah sangat membenci hambanya yang mengatakan apa-apa tapi idak dia kerjakan (QS. Ash-Shaf; 61:3) Ibadah puasa di Bulan ramadhan ini sangat berpotensi menyadarkan setiap umat untuk mengamalkan apa yang diucapkan dan menunaikan janjinya. Peliharalah karakter terpercaya sebagai jati diri orang beriman. Semoga di antara kita tidak tejebak dari perilaku ingkar janji, terhindar dari lain ucapan lain pula perbuatan. Semoga, Aamiin YRA.
Pao-Pao Gowa, Kamis, 14 April 2022.