-Berguru pada Ulama'-
Kata Ulama adalah jamak dari kata 'alim. Ulama adalah para ilmuan yang banyak mengetahui makna dan kandungan Al-Qur'an. Ia Membimbing setiap orang dan kepadanyalah manusia perlu berguru, bertanya tentang agama serta masalah kemaslahatan dalam kehidupan sosial dan perkembangan ilmu pengetahuan, sebagaimana Kelong:
-AKKUTA'NANGKO RIGURU, -RIPANRITA APPANGAJI, -ANJORENG MINTU, -POKO'NA BISSIMILLAYA." Arti bebasnya: Bertanyalah kepada guru dan pada ulama yang memberikan pengajian, karena dari merekalah bermula ilmu pengetahuan yang berpangkal-pokok dan bertolak dari kata Bismillah." Wahyu pertama diberikan kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah membaca yang diawali dengan menyebut nama Tuhan "bismirabbik"- "Bismillah." Kelong di atas mengandung nilai pendidikan, bahwa untuk dapat memahami ajaran Islam dan ilmu- sains, maka seseorang wajib menuntut ilmu. Sumber utama ilmu, ajaran Islam adalah Al- Qur'an. Pelajari dan dalami al-qur'an pada ahlinya, yaitu Ulama. Orang yang mendekatkan diri, bertanya dan berguru pada ulama, mereka akan dapat memahami ajaran islam dengan baik, sebagai penuntun dalam hidupnya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah ditunjukkan oleh ulama (ilmuan muslim) sejak abad 7 sampai abad 13 Masehi (dikenal dengan zaman keemasan). Para ulama zaman itu mengkaji dan memahami ayat-ayat qauliyah (al-qur'an) dan mengimplementasikannya pada ayat-ayat qauniya (alam semesta) dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terkenallah banyak Ulama (Ilmuan muslim), misalnya: Ibnu Sina yang memajukan bidang ilmu kesehatan (pakar kedokteran), Al-Jahiz yang mengembangkan bidang ilmu Biologi, Muhammad Bin Musa al-Khawarizmi yang mengembangkan bidang ilmu matematika, dan yang lainnya. Mereka tidak mendikotomikan ilmu (tidak memisahkan ilmu agama dengan ilmu sekuler/umum). Mereka menggali dan mengembangkan ilmu yang berawal dari bacaan Bismillah dalam memahami al-qur'an. Pada zaman keemasan itulah, dunia barat mengagumi kemajuan ilmu pengerahuan di dunia Islam. Mereka menuntut ilmu di dunia islam dan mengagumi para ulama. Teori-teori keilmuan para ulama di dunia Islam dikembangkan di dunia barat hingga sekarang. Bahkan ulama diabadikan namanya dengan nama jalanan (atau lainnya) misalnya Avicenna (untuk Ibnu Sina) Al-Goritmi (untuk Al-Khawarizmi) dan yang lainnya. Setelah menimbah manyak ilmu dari ulama di dunia Islam, maka dunia barat mulai mendikotomikan ilmu (memisahkan ilmu Agama dengan ilmu umum/sekuler) yang menjadi penyebab utama mundurnya ilmu pengetahuan di dunia Islam karena menjauhi sainatek hingga abad ke 19 M. Ulama, wajib dihormati dan dimuliakan, karena merekalah pewaris para nabi. Membimbing manusia kepada jalan yang benar dan mencegah kemungkaran. Berguru dan mendekatkan diri kepada Ulama berarti juga mendekatkan diri kepada al-qur'an dan Masjid. Ulama adalah pelita di bumi, menerangi jalan yang gelap (kezaliman) menuju jalan yang terang (kebenaran). Siapa yang memuliakan dan mendekatkan diri pada Ulama, pasti mendapat tuntunan kebenaran dalam kehidupan. Semoga, Aamiin YRA.
Pao-pao Gowa, Sabtu, 16 April 2022.