Puasa adalah ibadah yang melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati, dan mengendalikan syahwat. Orang yang berpuasa juga senantiasa memfokuskan hati untuk berzikir dan berfikir tentang keagungan Allah. Itulah sebabnya sehingga setiap orang beriman diwajibkan berpuasa dengan penuh keikhlasan supaya mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani. Hal ini sesuai makna yang terkandung dalam Kelong berikut.
KE’NANENG TAU MATAPPA, ANGGAUKANGKI POASA, NASALEWANGANG, TALLASA’ BATANGKALENTA. Arti bebasnya: “Hai orang beriman, diwajibkan atasmu puasa, supaya tubuh tetap sehat, sehingga hidup menjadi produktif.” Tampaknya, para leluhur meyakini bahwa dengan berpuasa, seseorang akan lebih sehat jasmani dan rohaninya. Itulah sebabnya sehingga orang tua kita selalu membimbing dan melatih anak-anaknya sejak dini untuk berpuasa. Dimusim membajak sawahpun, para petani di kampung tetap berpuasa. Ia menjadi teladan pada anak-anaknya sehingga anaknyapun berpuasa sambil membantu di sawah. “dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah,…”(QS. An-Nisa, 4: 9) Ayat ini bisa diberi makna lemah iman, lemah ekonomi, maupun lemah fisik. Dalam pandangan medis, puasa dapat meningkatkan Metabolisme tubuh, karena tubuh tetap mendapatkan asupan makanan disaat sahur dan berbuka. Kelong di atas menekankan pada setiap orang tentang perlunya puasa supaya tetap sehat. Sehat adalah dambaan setiap orang. Bahkan ia rela menghabiskan hartanya demi kesehatan. Semoga dengan puasa, kita menjadi lebih sehat. Aamiin yra.
Pao-pao Gowa, Jum’at, 5 Ramadan 1445 H / 15 Maret 2024 M.
