Gambar KELONG PENDIDIKAN RELIGIUS (4)  RAMADAN BULAN  MENUJU TAKWA.

Dalam perspektif Islam, tujuan manusia diciptakan Allah adalah untuk beribadah kepada Allah Swt (QS. Az-Zariyat, 51 : 56)  Bulan ramadan di dalamnya umat Islam tekun menunaikan ibadah, baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah yang wajib dan sunnah. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang tata cara pelaksanaannya ditetapkan berdasarkan dalil syar’I (baik tempat, waktu, kaifiat, dan ketentuan lainnya) Golongan ibadah mahdhah adalah: shalat, zakat, puasa, dan haji.  Sedangkan Ibadah ghairu mahdhah adalah jenis ibadah  yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Tatacara pelaksanaannya lebih  banyak ditentukan secara personal. Setiap kegiatan yang dilakukan haruslah didasari dengan niat ibadah.
Contoh ibadah ghairu mahdhah adalah: bekerja agar dapat memberikan nafkah  kepada keluarga,  Nikah berdasarkan syariat Islam,  berbakti kepada orang tua, membantu sesama, jual-beli, membangun sarana ibadah, sarana pendidikan, jalanan, dan semacamnya. Pelaksanaan ibadah, tentu bermaksud untuk mencapai takwa. Dapat disimak kelong berikut. 

NIA’MI BULANG RUMALLANG,
ANNANNUNGANG PAKKUSIANG,
DASI NADASI,
NAKI JARI TAU TAPPA’ (TUMATAPPA’).
Arti bebasnya: Bulan Ramadan telah tiba, di dalamnya umat Islam tekun beribadah, dengan harapan, semoga menjadi  orang takwa. 
 Kelong ini memberi tuntunan supaya umat Islam tekun dan sungguh-sungguh  melaksanakan ibadah (annannungang pakkusiang)  di bulan ramadan, supaya dapat meraih predikat takwa. “Hai orang-orng yang beriman, diwajibkan  atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah, 2: 183) Takwa adalah predikat tertinggi bagi seorang muslim. Orang yang takwa adalah seluruh shalatnya, ibadahnya, hidup dan matinya hanyalah dipersembahkan kepada Allah, Tuhan semesta alam. Semoga dengan tekun beribadah dibulan Ramadan, dapat mengantarkan kita meraih predikat takwa. Aamiin yra.
Pao-pao Goea, Kamis, 4 Ramadhan 1445 H / 14 Maret 2024 M.