Gambar KELONG  PENDIDIKAN RELIGIUS (30)    MENYAMBUT IDUL FITHRI.

Selain kembali kepada kesucian, idul fitri juga bermakna sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah atas kemenangan yang diperoleh setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan. Idul fitri disambut dengan penuh suka-cita. Masyarakat tumpah-ruah di tanah-lapang  atau di masjid-masjid mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid, menggema di cela-cela gedung  pemukiman perkotaan, di pelosok-pelosok desa, di pulau-pulau, di pesisir pantai, maupun di kampung-kampung pegunungan. Dalam kaitan ini, orang tua kita selalu mendidik untu mengagungkan Allah, sebagai kelong berikut.

PAKALOMPOI BATARA, 
RIALLO PA’LAPPASANNU,
DASI-NADASI,
NIRAPI’ NILALO MISSENG.

Arti bebasnya: Agungkan kebesaran  Allah, pada hari lebaran (idul fithri), dengan penuh pengharapan, semoga bertemu lagi  hari lebaran tahun berikutnya,  bahkan lebih.
Di hari id, takbir menggema bersahut-sahutan pertandan jama’ah mengagungkan Tuhannya. “…dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah…” (QS. Al-Baqarah, 2 : 185)  Jama’ah laki maupun perempuan khusyuk mendirikan salat id dan mendengarkan khutbah, sementara anak-anak hidup ceria menikmati suasana lebatan. 
Setelah shalat id, momen silaturrahmi  sambil bermaaf-maafan. Juga berkumpul di rumah  kerabat  bersama keluarga, sambil menikmati buras, ketupat, kari ayam, dan makanan lainnya.  Setelah itu, berlanjut ziarah ke makam orang tua ataupun karib-kerabat yang telah wafat.  Mendo’akan mereka semoga hidup bahagia di alam kubur dan selamat di sisi-Nya.  
Di hari lebaran, ada yang tidak sempat  berkumpul denga orang tua dan keluarganya karena musafir. Banyak diantara mereka berstatus mahasiswa. Tidak pulang kampung karena kehabisan tiket, atau karena sebab lain. Ucapan selamat hari raya  kepada kerabat di kampung, mereka kirim melalui WAG atau video call. Mereka hidup di rantau mengejar cita-cita untuk kehidupan lebih baih. Berharap lebaran tahun depan sudah  berada di kampung halaman bersama ibu, ayah, dan kerabat lainnya. Selamar hari raya idul fitri, 1445 H. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Kelong Pendidikan Religius istirahat  untuk sementara. Sampai jumpa di lain kesempatan. Tabe Lompo dudu.    

Pao-Pao  Gowa, Selasa 30 Ramadan 1445 H. / 9 April 2024 M.