Gambar KELONG PENDIDIKAN RELIGIUS  (18)   PENGHUNI KUBUR BERHARAP DO’A.


Siti Khadijah (isteri Rasulullah) menjelang wafatnya, berbisik lunglai pada Fatimah (anaknya) bahwa ajalnya segera tiba, ia sangat takut siksa kubur. Ia mohon surban yang sering dipakai Rasulullah menerima wahyu dijadikan kain kafan, berharap supaya terhindar dari siksa kubur.  Orang yang meninggal (anja) akan hidup di alam kubur atau alam barzakh. Suatu alam yang berada antara alam dunia ( alam fana’) dengan alam akhirat. Kehidupan di alam barzakh sangat sunyi dan gelap. hanya akan ditemani amal perbuatannya di dunia.  Kalau amalnya baik, maka baik dan bahagialah hidupnya di alam kubur. Berdasarkan hadis nabi riwayat An-Nasa’i, ada beberapa amalan yang menyelamatkan dari siksa kubur, Antara lain:  membaca al-qur’an (terutana Surah Al Mulk) setiap malam. Juga membaca kalimat “Laa ilaaha illallah al malikul haqqul mubin” sebanyak 100 kali setiap hari. Sebaliknya, kalau amalannya tidak baik, maka akan menderita dan tersiksalah hidupnya   di alam kubur, ia mengharap do’a.  Dalam hal ini, dapat disimak kelong berikut.

ANJAYYA SARRO MAPPASANG, 
IKATTE NAPAPPASANGNGI,
EROKI BEDE’,
DOANGANG KASALAMAKKANG. 
Arti bebasnya:  Penghuni kubur sering berpesan, kepada kita semua yang hidup, mereka sangat berharap do’a keselamatan.   
Para penghuni kubur, baik yang bahagia maupun yang tersiksa, semuanya berharap do’a  keselamatan  dari  kerabatnya dan orang-orang yang melewati kuburan.  Do’a bisa berfungsi sebagai makanan ataupun minuman untuk menghapus rasa lapar dan hausnya. Mendo’akan keselamatan  orang meninggal sangatlah dianjurkan di dalam Islam. Masyarakat Indonesia menganut tradisi ziarah kubur, menjelang dan setelah bulan Ramadan. Siapa saja  memasuki atau  melewati kuburan, berikanlah do’a keselamatan pada penghuninya. Semoga  mereka hidup bahagia dan terhindar dari siksa kubur.  Aamiin yra. 
Pao-pao Gowa,  Kamis,  18 Ramadan, 1445 H /  28 Maret 2024 M.