Gambar KELONG PENDIDIKAN RELIGIUS (1):  SYUKURI KEHADIRAN BULAN RAMADAN

Umat Islam selalu mengharap bertemu bulan Ramadan.  Betapa tidak, karena ia bulan penuh berkah, dilipat gandakan pahala kebaikan, bulan pengampunan dosa, dan banyak lagi kemuliaan lainnya. Itulah sebabnya sehingga leluhur kita menyambut dengan gembira dan penuh rasa syukur kepada Allah atas kehadiran  bulan suci Ramadan. Tergambar dalam  kelong berikut: 

ᨕᨚᨀᨑᨕᨙᨀᨘ ᨅᨈᨑ 
ᨔᨊ ᨉᨘᨉᨘ ᨔᨘᨀᨘᨑᨘᨀᨘ
ᨅᨘᨒ ᨑᨘᨆᨒ
ᨀᨘᨒᨒᨚ ᨀᨘᨑᨄᨗ ᨆᨗᨔᨙ 

Oo Karaengku Batara (yaa Tuahanku, Allah SWT) 
 Sanna’ dudu sukkurukku (sungguh kami sangat bersyukur)
 Bulang Rumallang (karena bulan Ramadan)
 Kulalo kurapi’ misse.’ (yang sudah kulewati, kini dapat kuraih lagi) 

Setiap hamba berharap kepada Allah supaya dapat dipertemuakan dengan bulan Ramadan. Nabi Muhammad Saw memberi tuntunan kepada setiap umatnya untuk mendapatkan berkah di bulan Rajab dan Sya'ban, serta dapat bertemu bulan Ramadan untuk beribadah mensucikan diri. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya'bana wa ballighna Ramadana (HR. Anas Bin malik RA). Artinya:  Yaa Allah Tuhanku yang maha pemberi berkah, berkahilah hidup kami pada bulan Rajab dan Sya'ban, dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan.  
Rasa syukur yang mendalam tercermin dalam kelong (Sanna’ dudu sukkurukku) Paling tidak, ada tiga bentuk syukur  yang terkandung di dalam kata tersebut, yaitu 1. Syukur Imani, 2, syukur lisani, 3. Syukur amali.  Siapa saja  hamba yang pandai bersyukur, maka Allah akan menambahkan nikmat-Nya.  Baca QS. Ibrahim (14), 7. Yang terjemahnya: “Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan;  Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”  
Nilai pendidikan yang terkandung dalam kelong di atas, Antara lain: meningkatkan rasa syukur dengan kehadiran bulan Ramadan, ingin perbanyak ibadah dan amaliyah Ramadan, disiplin mengisi bulan Ramadan dengan aktifitas ritual dan social (tidak mengingkari dan tidak menyia-nyiakannya). Kita berdo’a supaya Ramadan tahun ini dapat kita isi sepenuhnya dengan ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah, serta bisa  dilewati dan sampai lagi bertemu Ramadan tahun depan.  Semoga.

Pao-pao  Gowa, Sabtu,  1 Ramadah 1446 H / 1 Maret 2025 M.