Gambar KEKAGUMAN YANG TAK PERNAH USAI: REFLEKSI ATAS TEKNOLOGI DARI MASA KE MASA


Dahulu, ketika masih masa anak-anak, sekitar awal tahun 1960-an, saya tinggal di rumah paman. Beliau adalah sosok multi-talenta: seorang petani, nelayan, ulama yang mengajarkan agama, sekaligus pedagang kopra antar pulau ke Surabaya. Mungkin itulah karakteristik manusia masa lalu yang saya temukan. Belum ada bidang spesialisasi seperti sekarang. Setiap kali dia pulang dari perjalanan jauh, kami selalu duduk di sekelilingnya untuk mendengar kisah-kisah menarik yang ia bawa dari perjalanan.

"Di Surabaya, ketika tiba di sana, kami berjalan di tengah kota", katanya memulai kisahnya. "Di sana, untuk pertama kalinya, saya melihat lampu lalu lintas," kisahnya yang ia lanjutkan: "merah, kuning, dan hijau. Anehnya, lampu itu berganti secara otomatis, tanpa ada orang yang mengatur. Kami semua keheranan, siapa yang mengatur pergantian lampu-lampu itu?" demikian kisah paman lebih lanjut.

Pengalaman pertama kali mendengar sesuatu yang baru sering kali terasa ganjil. Dalam antropologi, hal-hal yang sulit dijelaskan biasanya dikaitkan dengan kekuasaan Tuhan. Namun, manusia modern cenderung merujuknya pada temuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berikut ini beberapa pengalaman pribadi saya terkait temuan-temuan teknologi, yang mulanya mengherankan tetapi lambat laun menjadi biasa:

1. Talking Dictionary: Ketika pertama kali mengenal kamus yang bisa berbicara, saya merasa sangat kagum. Saya membawanya sampai ke luar negeri saat riset, sebagai panduan untuk berbicara. Namun, seiring waktu, kekaguman itu memudar dan menjadi sesuatu yang biasa.

2. Kamus Digital: Ketika muncul kamus digital yang mampu menerjemahkan satu kalimat lengkap sekaligus, saya merasa lebih kagum lagi. Namun, lama-kelamaan, itu pun terasa biasa.

3. Kecerdasan Buatan: Temuan mutakhir yang masih membuat saya terkagum hingga kini adalah kecerdasan buatan. Teknologi ini mampu menjawab pertanyaan apa pun yang ditanyakan dalam hitungan detik. Hingga sekarang, rasa kagum saya terhadapnya belum berkurang.

Penutup:
Kemajuan teknologi mengajarkan kita bahwa rasa heran adalah bagian dari perjalanan anak manusia. Meski banyak hal baru akhirnya menjadi biasa, kekaguman yang tak pernah usai adalah bukti betapa manusia haru terus-menerus belajar dan belajar.

Wassalam,
Kompleks GFM, 9 Januari 2025