Gambar KEBERSIHN HATI DAN UCAPAN MENHUNJAM

Dikisahkan dari sebagian kaum shalihin, bahwa Suatu saat aku menghadiri majelis Dzun Nun al-Mishri ra. di lapangan (alun-alun) kota Mesir. Ak memperkirakan yang hadir waktu itu sekitar 70.000 Orang Kemudian ia membahas mengenai mahabbah (cinta) kepada Allah juga hal-hal dan sifat-sifat yang berkaitan dengan mahabbah. Tiba-tiba ada sebelas orang yang wafat ila rahmatillah (dikarenakan ceramahnya) dan banyak pula Orang yang berteriak, menangis hingga tersungkur ke tanah hingga pingsan tanpa tersadar di siang hari itu. Kemudian sebagian muridnya berkata, “Wahai Abul Faidh (julukan untuknya) engkau telah memecah hati dengan membahas masalah ini.” 

Pernah juga ada seseorang syaikh memberikan mau'idhah (nasihat) kepada masyarakat dan ada yang meninggal terkadang satu, dua atau tiga orang. Syaikh itu mempunyai tetangga perempuan yang shaleh dan mempunyai banyak kelebihan. Dia mempunyai anak dan saudara laki-laki, hal yang ia takutkan adalah saat keduanya menghadiri majelis itu karena khawatir terhadap keduanya. Maka dari itu ia selalu mengunci rapat pintunya setelah keluar. Pada suatu hari ia pergi dengan meninggalkan pintu dalam keadaan terbuka. Tiba-tiba keduanya, yakni saudara dan anaknya keluar dan menghadiri majelis tersebut. Akhirnya keduanya meninggal bersama orang-orang yang hadir di waktu itu. Ketika wanita itu kembali ia mendapati keduanya dalam keadaan mati di dalam masjid, lalu wanita itu berkata, “Demi keagungan Tuhanku, dia (orang yang berceramah) tidak berdosa sebagaimana keduanya telah keluar dari rumah.” Ketika  majelis sudah selesai syaikh yang memberikan maw'idhah keluar dan dihadang oleh wanita tadi sambil mengucapkan dua buah syair. Hingga syair ini menembus hatinya bagaikan dua panah, tiba-tiba ia pun mati. Semoga Allahu ta'ala  memberi rahmat kapada mereka semuanya. Amin. (Dikuip : dari kitab “al-Majalis as-Saniyyah” karya Syaikh Ahmad ibn asy-Syaikh Hijazi al-Fasyani ra.)