Mungkin tidak ada kosa kata di dunia ini yang maknanya paling sulit didefinisikan selain kata Kebahagiaan. Apakah kebahagiaan itu?. Setiap orang niscaya akan menjawab berbeda۔beda, sesuai dengan apa yang dirasakan sebagai kenikmatan atau kesenangan.
Ada sebuah dialog yang menarik antara Socrates (S) dengan muridnya Plato (P) tentang kebahagiaan.
P : Apakah yang membuat anda merasa bahagia?. S : "menemukan kebijaksanaan". P : Kapankah aku memeroleh kebijaksanaan itu ?. S : "jika pujian orang terhadapmu tak membuatmu gembira dan cacian orang terhadapmu tak membuatmu bersedih hati". P: Bagaimana aku akan bisa menemukannya?. S : "jika kamu punya empat telinga, dua telingamu untuk mendengarkan ilmu pengetahuan yang mendalam/ kebijaksanaan dan dua telingamu yang lain untuk menyimpan celoteh yang tak jelas (buruk) orang-orang yang tak paham (al-Juhhal٘-bodoh).".
Pandangan Budha Gautama tentang kebahagiaan:
"Faktor utama yang membuat orang awet sehat dan bahagia adalah tidak menangisi masa lalu, tidak mencemaskan hari esok, menyusuri perjalanan hidup hari-harinya dengan selalu belajar untuk menjadi bijak dan selalu berfikir positif...