Karimah tinggal di kota Makkah di sekitar Masjid al-Haram, Ia tak pernah sepi, para murid berdatangan silih berganti untuk menimba Ilmu atau sekedar berbagi riwayat hadits dengannya.
Ia merupakan pakar hadits perempuan ternama di Makkah. yiteb Shahih al-Bukhdri Ia khatamkan di depan gurunya syeikh s-Kasymihani dan beliau memberikan Ijazah sanadnya. Karimah juga berguru ke beberapa ulama Makkah lainnya. Sampai, komn, riwayat yang ia punya merupakan riwayat paling shahih dan representatif untuk kitab Shahih Al-Bukhari. Karimah juga berguru kepada Syeikh Zahir as-Sarakhsi.
Karimah menulis beberapa kitab dengan tangannya sendiri. Jaamat cerdas dan detail dalam menbedah suatu masalah. Daya analisanya tajam disertai daya ingat yang kuat. Sehingga tidak heran jika ulama-ulama kenamaan di kota Makkah sering bertamu ke rumahnya untuk sekedar bertukar pikiran guna memecahkan suatu masalah.
Tek hanya ilmu hadits yang dikuasai. Para pelajar yang datang kemajelisnya selalu menemukan jawaban atas apa yang menjadi pertanyaannya dalam mempelajari beberapa ilmu. Hanya saja bidang yang ia sukai adalah ilmu hadits. Meski demikian, karimah sangat fasih kala membincang ilmu-ilmu yang lain.
Kecintaannya dengan ilmu mengalahkan kecintaan terhadap Ypapun, Termasuk dengan laki-laki. Tak terbesit dalam hatinya Intyk menikah. Sebab ilmu sudah memenuhi seluruh relung hati, Tak ada ruang untuk yang selain Ilmu. Oleh karenanya, Sampai Allah Swt. memanggilnya di usia yang ke-100 tahun, larmah masih tetap melajang. Ia di makamkan di Makkah.
Tidak hanya Karimah yang memilih jalan seperti Itu. UlamaYama kenamaan seperti Imam an-Nawawi, Ibn Taimiyyah, az-Zamaksari dan selainnya adalah beberapa ulama yang memilih menjadikan ilmu sebagai pendamping hidup dan karya-karya mereka sebagai anak. Dikutip dari kitab Qishah min Hayati al-Shalihat karya Syekh Muhammad bin Hamid bin Abdul Wahhab.