Gambar JOKOWI VS JAKOWI


Pernah di UGM, kampus tercinta,
Datanglah Jokowi membawa cerita.
Disambut alumni, penuh suka,
Termasuk Ir. Kasmudjo yang turut serta.

Dikenang masa lalu penuh warna,
Saat skripsi ditulis dengan darah dan tenaga.
Katanya, Kasmudjo guru yang keras,
Tegas, galak, namun kini arif dan cerdas.

"Terima kasih atas bimbinganmu," ucap sang tamu,
"Karena engkaulah aku bisa jadi seperti aku."
Kasmudjo diam, tak menanggapi kata,
Layaknya bijak bestari di hadapan yang menderita.

Namun tahun-tahun pun berlalu,
Hingga Mei dua puluh dua puluh lima itu.
Jokowi datang ke rumah bersahaja,
Menawarkan bantuan hukum bagi sang tua.

Katanya, akan dituntut oleh Kamaruddin asal Makassar,
Ke pengadilan Slaiman, urusan tak ringan.
Di sanalah Kasmudjo buka suara:
"Aku bukan pembimbingmu, kawan lama.
Tahun itu aku baru asisten muda,
Tak mungkin membimbing skripsi siapa-siapa."

Kini publik bertanya dengan penasaran,
Siapa yang benar dalam kenangan yang berserakan?
Benarkah Kasmudjo sang pembimbing sejati,
Ataukah semua ini hanya narasi yang simpang siur terjadi?

Kini kata telah melaju jauh,
Tersiar ke mana-mana tak bisa ditarik kembali.
Biarlah sejarah mencatat dan menilai,
Mana kisah nyata, mana kisah yang melayang di angin lalu lalang.

Wassalam,
Kompleks GFM, 17 Mei 2025