SETAN dibelenggu selama Ramadhan (Hadis).
Berarti berakhirnya episode Ramadhan, setan dilepas dari kerangkengnya. Oh Manrasaki’ si Iyê!
Ibarat narapidana sadis paling ditakuti seluruh tahanan & sipir keluar dari penjara, tentu residivis akan tetap mengulangi perbuatan jahatnya.
Aku menduga, selesainya Ramadhan aliansi setan segera menggelar tabligh akbar di depan serdadunya, prihal 'Menata Kembali Taktik Menyesatkan Manusia Dari Jalan Allah', al:
Siapa Pribumi yang menjadi target bidikan. Kapan mulai bersirkulasi, Tipu daya apa yang cocok, serta berapa jumlah batalion ‘Pasukan Rayu’ yang berharakah. Semuanya diinventarisasi secara akurat dan detail.
“Sesungguhnya setan mendatangi kalian dalam setiap keadaan, bahkan di tempat makanan-mu pun setan ikut hadir” (HR Muslim).
Jadi, setan bergerilya tergantung siapa Bani Adam yang hendak diincar lebih dahulu.
Itulah sebabnya, jika ada pejabat tinggi berbuat nista & berulah kesewenang-wenangan, yakinlah setan merayunya adalah delegasi setingkat pejabat tingginya getol menjeratnya.
Bila oknum Camat melakukan kekurangajaran, berarti korps setan yang membujuknya adalah setan sederajat Camatnya yang berdinas. Ketika ada seorang Pamulung mencuri sandal di halaman masjid, ya setan selevel Pamulungnya juga yang atraktif.
Setan berjerih payah dan berjuang, serta sabar menunaikan tugas terkutuknya. Prinsipnya, yang penting Palai Jalaê Pakennai Lanra'ê.
Jadi, setan lebih leluasa berkeliaran ke sana-kemari mencari buruan dan membisiki manusia untuk melakukan aneka dosa dan kejahatan (QS. Al-Hijr: 39). Tujuannya, agar kelak sama-sama ‘Bebas Tes’ masuk neraka Jahannam. Naudzubillah min dzalik.
Andai setan berwujud di Tanah Air, saya tidak tau provinsi apa mi itu paling banyak setannya. Saya yakin, setan dominasi teritorial mandala negeri. Buktinya, perangkap penyimpangan dan aneka kejahatan hadir bertubi-tubi. Belum selesai satu bromocorah kemungkaran, muncul lagi kezaliman baru di tempat lainnya. Lettu’ Kame’ Lino, Nalejju’ki Sêtang Mallino.
Bukan karena setan sendiri yang mau hadir, tapi sengaja diundang oleh penghuni butala negeri. Sarangnya di THM (Tempat Hiburan Malam) menjamur, panti pijat konvensional tumbuh subur, Area biliard bola sodok terus beroperasi,… lalu lanjut SODOK-SODOK MI. Kalau ini disebut Sêtang Maccobbu-cobbu.
Dulu, saya pernah merencanakan mendatangi Losmen Sundal (tempat wanita penghibur) itu untuk ‘Tarik satu-satu ke Luar’. Cuma saya kuatir, ‘Aja’ Ammana Iya’ Nagetteng Tama’. He he..
Ada juga temanku Nacoba-Coba Cêllêng Yolona Panti Pijat Plus-Plus E, Teppa langsung Matanna Jilong.
Sebuah anekdot bisa dijadikan bahan renungan.
Bahwa suatu hari setan sedang waswas, empot-empotan, bimbang, lalu berdialog dengan malaikat.
Malaikat: “Mengapa kamu galau wahai setan, kok murung seperti stres dan putus asa aja?” Setan: “Wahai malaikat, sampaikan kepada Tuhan, kami mau mengajukan pensiun dini untuk menggoda manusia”.
Malaikat: “Coba ceritakan, kenapa Anda minta pensiunan dini. Bukankah kalian yang memperjuangkan untuk selalu menggoda manusia sampai hari kiamat?”
Setan: “Amit-amit, sekarang kelakuan manusia sudah melebihi kurang ajarnya setan. Kami khawatir, bisa⊃2; kami yang tergoda oleh dalalatnya manusia”. Makanya, Kami minta pensiun dini untuk tidak memprovokasi manusia lagi.
Coba bayangin aja (setan melanjutkan), manusia berzina, yang merasakan enaknya berjimak dia sendiri, tapi yang disalahkan laskar setan. Manusia melakukan korupsi, yang menikmati akumulasi duit dia & keluarganya, katanya digoda peleton setan. Manusia berbohong, katanya pengaruh setan, padahal untung ruginya tidak ada buat setan. 'Sungguh Terlalu', kata bang Rhoma Irama.
Setan dari golongan manusia inilah paling berbahaya dibanding setan dari golongan jin (QS. An-Nas: 6).
Seorang ibu pernah bertanya kepada putranya. Ibu: “Mau kemana nak”. Anak: “Mau pergi Praktek Manasik Haji di Gedung DPR mak”. Ibu: “Mama’ lihat di TV kok pada lempar batu”? Anak: “Iya mak, itu sedang Lempar Jumrah”. Ibu: “Melempar Jumrah itu kan melempar setan nak, apakah di DPR banyak setannya…???