Syekh ibrahim bertutur, “Istiqamah tebih baik daripada Seribu karamah!"
Mereka sering mengatakan, “Istiqamah adalah karamah teragung” Tetapi, Syekh Jaudah Ibrahim bahkan mengatakan bahwa istiqamah lebih baik daripada seribu karamah. ,
Nilai perkataan sang syekh tidaklah dimengerti kecuali oleh orang sepertiku, orang yang banyak melantur dan menoleh.
Bandingkanlah dua orang ini.
Orang pertama mengemudikan mobilnya dan meluncur dengan mobilnya di jalan, tanpa menoleh ke kanan maupun ke kiri. Matanya tertuju pada ujung jalan. Ia tidak berhenti untuk istirahat dan tidak tersibukkan dengan selain jalan. Cepatlah ia sampai ke tujuannya. Orang kedua meluncur dengan mobilnya di jalan yang sama, tetapi ia sering menoleh ke kanan dan ke kari, memandang berbagai pemandangan yang ia lewati, Sebentar-sebentar ia berhenti untuk istirahat atau menikmati sesuatu dari makanan dan minuman. Kapankah is akan sampai? Dan, bagaunanakah keadaannya ketiksa sampai?
Ketika masih kecil, kita telah mendengar kisah balapan antara kura-kura dan kelinci.
Orang yang baru mendengar judul ini mungkin akan berkata dengan mencemooh atau kaget, “Balapan antara kura-kura dan kelinci?! Antara binatang paling cepat dan binatang paling lambat?!”
Tetapi, hal yang paling mengagetkan adalah bahwa kura-kuralah yang memenangkan balapan.
Kelinci kalah!
Padahal, kelincilah (pelari) paling cepat. Namun, ia paling banyak menoleh dan paling kurang sabar dengan ketentuan balapan.
Sedangkan, kura-kura, meskipun paling lambat, paling istiqamah!
Bukankah ini (makna) sabda Sang (Nabi) Kekasih Saw: "Sebaik-baik amal adalah amal yang paling daim (ajeg, selalu), walaupun sedikit." Dikutip dari kitab Min Ma'arif al-Sadah al-Sufiyyah karya Syekh Muhammad Khalid Tsabit.