Gambar Indra Keberagamaan (14)
Pak CIK (Causa Iman Karana), Kepala BI Sulsel meminta saya ceramah di kantornya. Beliau meminta saya berbicara tentang amanah. Tentu topik ini sudah biasa didengar dan semua orang sudah memahami maknanya, terpercaya atau dapat dipercaya. Meskipun topik yang biasa, selalu terasa berat untuk dikupas karena mengulas diri, termasuk diri sendiri. Tapi anggaplah untuk penyegaran supaya selalu menjadi pengingat.
Amanah adalah sifat kenabian. Seorang nabi atau rasul niscaya memiliki sifat terpercaya karena mana mungkin misi kerasulan bisa berjalan tanpa adanya kepercayaan dari umat rasul tersebut.
Sifat amanah adalah sifat mutlak kepemimpinan, roda kepemimpinan bisa berjalan bila pemimpinnya terpercaya. Demikian pula, pada level terpimpin yang terpercaya membuat gerbong kepemimpinan berjalan baik. Kita membaca banyak literatur, bahwa runtuhnya sebuah peradaban bisa karena terjadinya krisis kepercayaan.
Karena sifat amanah adalah sifat kenabian, maka untuk mewujudkannya perlu memperkuat literasi kenabian. Rasulullah Muhammad SAW mendapatkan modal sosial menjadi rasul karena sedari muda sudah digelari al-Amin, yang berarti dapat dipercaya. Kita semua sudah tahu ceritanya, dan selalu diperbaharui saat peringatan maulid Nabi, setiap tahunnya.
Singkatnya, sifat amanah adalah sifat utama kemanusiaan. Karena semua manusia penting memilikinya, dari profesi tertinggi sampai pada level terbawah. Contohnya, "Dia cocok menjadi pemimpin, karena memiliki tingkat kepercayaan tinggi untuk melakukan perubahan." "Dia tidak cocok menduduki posisi itu. Dia memiliki "track record" ketidakpercayaan karena sering khilaf. Di waktu lain sering mengaku dihipnotis."
Kata yang lain. "Jangan naiki becak itu. Kenapa? Kalau dibayar, selalu alasannya tidak punya uang kecil supaya tidak ada kembalian." Dari penggalan kalimat di atas menunjukkan bahwa amanah niscaya pada setiap lakon manusia, dalam ragam situasi.
Tantangan kita sekarang adalah hadirnya era ketidakpercayaan pada segala sisi kehidupan, termasuk beredarnya slogan atau statemen yang menunjukkan lemahnya sikap amanah. "Syukurlah, sudah dijanji, daripada tidak dijanji sama sekali." Ada juga slogan yang membuat dahi berkerut: "Lebih baik minta maaf daripada minta izin." Yang lebih parah: "Lebih baik menyesal sudah melakukannnya daripada menyesal tidak melakukannya sama sekali." Kalau anda setuju salah satu dari statemen di atas, perlu mengecek komitmen diri yang menjadi inti dari sikap amanah.