Oleh : Ridwan Andi Kambau, ST, M.Kom (Ka.PUSKOM)

Ditulisan saya sebelumnya yang berjudul “Prediksi Kegagalan Implementasi TIK UIN Alauddin” telah diberikan gambaran mengenai aspek-aspek negatif yang ada di sekitar kita di lingkungan UIN Alauddin yang menjadi penghambat bagi pengembangan TIK di UIN Alauddin.  Tulisan ini sebenarnya diperuntukkan bagi seluruh civitas akademika, khususnya pimpinan UIN Alauddin dan seperti yang dikatakan pak Ahkam (Artikel : Teknologi  Informasi & Komunikasi UIN) tulisan ini adalah keresahan dan kekhawatiran saya terhadap kondisi yang  ada saat ini. Saya ingin pimpinan UIN Alauddin juga merasakan apa yang saya rasakan, karena saat ini saya masih merasa sendiri mencari solusi terhadap implementasi TIK di UIN Alauddin ini. Dan saya tekankan lagi di sini, Implementasi TIK bukan hanya sekedar menyediakan dana, membeli aplikasi dan "Sim Salabim" jadilah UIN Kampus berbasis TIK. Implementasi TIK di UIN Alauddin adalah perubahan budaya, perubahan cara dan prosedur kerja, perubahan sikap, perubahan mental, dan berbagai macam perubahan lainnya. Butuh Komitmen yang sangat kuat dari pimpinan dan strategi TIK dengan tahapan-tahapan yang jelas dan wajib dipatuhi, sekali kita melanggar tahapan-tahapan yang ditetapkan, maka kita akan membayar mahal pelanggaran itu.
Saat ini saya akan mencoba lebih optimis dalam melihat perkembangan dan kemajuan TIK UIN Alauddin dengan memberikan tawaran solusi Implementasi TIK yang baik bagi civitas akademika UIN Alauddin.

Ditulisan sebelumnya terdapat komponen-komponen dibawah ini yang diprediksi menjadi penghambat kemajuan TIK UIN Alauddin, di tulisan ini saya akan mencoba  menawarkan solusi dari persoalan-persoalan dibawah ini……

  1. Kebijakan TIK Universitas

Kebijakan TIK UIN Alauddin sudah dituangkan dalam buku Rencana dan Strategi TIK UIN Alauddin yang menjadi blueprint TIK UIN Alauddin. Rencana dan Strategi itu dijabarkan menjadi program kerja oleh Pusat Informasi dan Komputer. Program kerja ini diatur berdasarkan skala prioritas pembangunan dan pengembangan TIK. Skala prioritas ini berarti ada tahapan-tahapan yang harus dipatuhi agar pembangunan dan pengembangan berjalan sesuai dengan perencanaan, sehingga tidak akan menimbulkan kesan mubazir dalam pelaksanaan proyek TIK.
Seluruh civitas akademika UIN Alauddin, utamanya di level operasional  harus terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Pusat Informasi dan Komputer sebelum melakukan implementasi TIK, agar apa yang dilakukan tidak tumpang tindih dengan program kerja Pusat Informasi dan Komputer.

      2.    Sumber Daya Manusia Civitas Akademika UIN Alauddin

a.    Pimpinan Universitas, Pimpinan Fakultas, Pimpinan Pusat & Lembaga

Kebijakan TIK UIN Alauddin, secara garis besar atau secara konsep harus dipahami oleh pimpinan Universitas, baik itu pimpinan di level Universitas, level Fakultas, bahkan level Jurusan(Prodi). Paling tidak pimpinan harus mengetahui program kerja Pusat Informasi dan Komputer setiap tahunnya dan mengetahui  skala prioritas dan manfaat dari program kerja tersebut.

b.    Kepala-Kepala Bagian di tingkat Universitas sampai di tingkat Jurusan


Kepala-kepala bagian di tingkat Universitas sampai di tingkat Jurusan yang bertanggung jawab dilevel operasional harus terus melakukan koordinasi dengan PUSKOM jika ingin melakukan implementasi TIK. Ini sangat penting agar perencanaan Universitas bisa sejalan dengan perencanaan di level unit kerja.

c.    Para karyawan yang menjadi operator teknologi informasi dan komunikasi


Beberapa waktu yang lalu saya sering mendengar Rektor lama kita Prof. Azhar menyampaikan bahwa UIN Alauddin tidak akan menerima pegawai atau tenaga honor yang tidak tahu komputer, ini adalah hal yang positif jika diteruskan. Tenaga operator computer merupakan ujung tombak bagi keberhasilan TIK, merekalah yang melakukan kerja penginputan data setiap hari.
Namun dalam implementasi TIK, kadang operator tidak sabar dan lebih suka menyalahkan aplikasi yang digunakan. UIN Alauddin perlu operator-operator computer yang handal dan tahan banting, berani mencoba hal-hal baru dan tidak gampang putus asa jika ada sistem atau aplikasi yang kurang baik.

d.    Tenaga Ahli dibidang TIK

Ini adalah titik terlemah UIN Alauddin, sudah banyak kegagalan implementasi sistem informasi di UIN Alauddin akibat faktor tidak adanya tenaga ahli dibidang TIK. Saat ini pun tidak ada kebijakan yang mendukung masuknya tenaga-tenaga yang memiliki spesialisasi dibidang TIK.
UIN Alauddin harus membuat satu jalur khusus penerimaan PNS Pranata Komputer yang dimana proses seleksinya dilakukan oleh tenaga ahli di bidang TIK. Jangan bergantung dengan metode penerimaan PNS yang hanya mengandalkan Tes Potensi Akademik (TPA).
Jika kita tidak melakukan hal ini, maka janganlah berharap terlalu banyak untuk pengembangan TIK kita ke depan. Tanpa SDM yang ahli dibidang TIK, kita akan kembali memasuki “lingkaran setan” implementasi TIK yang tidak perlu dan selalu berulang-ulang tanpa arah dan tujuan yang jelas.

        3.    Sistem Informasi

Tahun 2011 adalah tahun Sistem Informasi bagi PUSKOM, karena ditahun ini program kerja utama kami adalah membangun “Sistem Informasi Manajemen Kampus Terintegrasi”. Sistem Informasi ini terdiri dari 13 Aplikasi, mulai dari Aplikasi Penerimaaan Mahasiswa Baru Online, Aplikasi Registrasi & Herregistrasi, Aplikasi Sistem Informasi Akademik, Aplikasi Kepegawaian, Aplikasi Perencanaan, Aplikasi Keuangan, Aplikasi Manajemen Aset, Aplikasi Penjaminan Mutu, Aplikasi Manajemen Perpustakaan, Aplikasi Pengelolaan Riset, Aplikasi Pengelolaan Beasiswa, Aplikasi Alumni-Karir dan terakhir untuk pimpinan Aplikasi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan.
Semua aplikasi di atas tentunya tidak dibangun dalam waktu singkat, butuh proses dan tahapan-tahapan yang jelas dan konsistensi dari seluruh civitas akademika untuk mendukung implementasi sistem informasi ini. Selain itu juga butuh tenaga-tenaga ahli dibidang Pemrograman Web yang akan menjaga sistem informasi ini jika terdapat masalah dalam implementasinya.
 
        4.    Infrastruktur Jaringan Komputer Universitas

Infrastruktur UIN Alauddin dalam hal ini Koneksi Jaringan Komputer, secara umum dapat kita katakan sudah rampung, tinggal tugas kita menjaga dan merawatnya serta mengembangkannya. Dalam proses menjaga, merawat dan mengembangkannya tentunya dibutuhkan juga tenaga-tenaga ahli di bidang jaringan komputer yang selalu siap, jika terjadi troubleshooting pada infrastruktur jaringan computer UIN Alauddin.

Jadi secara umum kendala terbesar kita saat ini adalah SDM dengan keahlian TIK, saat ini PUSKOM  dibantu oleh 3(tiga) orang staf TIK yang  statusnya adalah tenaga kontrak harian dan 4(empat) orang mahasiswa TI yang dibayar dari anggaran sisa proyek Internet. Kondisi ini sangat rawan, seharusnya Pimpinan UIN Alauddin membantu PUSKOM membentuk organisasi PUSKOM yang kuat dan solid yang mampu menangani semua permasalahan TIK yang ada dalam lingkup internal kita. Jika kita hanya mengandalkan tenaga kontrak harian, maka suatu saat tenaga ahli kita dengan mudah berpindah ke instansi lain, dan ini akan menjadi kerugian besar bagi kita. Kita akan kehilangan tenaga yang paling mengetahui infrastruktur jaringan komputer UIN Alauddin, tenaga yang paling mengetahui sistem informasi UIN Alauddin, tenaga yang paling tahu arah dan strategi pengembangan TIK UIN Alauddin ke depan.
 
Setelah kita mengetahui kelemahan-kelemahan dan mengetahui solusi-solusi yang harus kita ambil, maka saya mengajak kepada seluruh Civitas Akademika UIN Alauddin, marilah bersama-sama kita bantu UIN Alauddin agar menjadi “ICT Based Campus” menuju World Class University.