Tuangku Syekh Muhammad Ali Hanafiah Ar-Rabbani (Mursyid Thariqah Qadiriyah Hanafyah)
Ibumu adalah kampung halamanmu di dunia. Memiliki ibu yang masih hidup, seperti kita masih memiliki tempat untuk beristirahat dan melepaskan semua kelelahan di dunia. Segala kekhawatiran dan ketakutan terhadap dunia seakan redup bila berada dekat dengan ibu.
Seindah apapun rumah di daerah asalmu tidak akan menjadi kampung halaman bila tak ada ibu yang tinggal di sana. Maka beruntunglah bagi orang yang selalu membawa ibunya kemana saja, serasa ia hidup dan bekerja di kampung halamannya sendiri.
Senyum seorang ibu dapat menenangkan hatimu sekalipun dalam kondisi yang paling terpuruk bahkan kematian pun tak akan dapat membuatmu takut, sebab engkau bersama makhluk yang paling berharga, dibawah telapak kakinya terdapat kekuatan yang dapat menaklukkan syurga dan dapat memadamkan besarnya api Neraka.
Memang seorang ibu adalah manusia biasa yang mesti memiliki cela dan kelemahan. Namun cela dan kelemahan tersebut tidak sebanding dengan derajat tinggi yang Allah SWT berikan kepada seorang ibu terhadap anak anaknya. Seandainya Tuhan mengizinkan manusia bersujud kepada manusia, maka ibumu yang pantas menerima sujudmu, dan apabila Tuhan memiliki bayangan dirinya, niscaya ibumu akan menjadi bayangan Tuhanmu di dunia ini. Sesungguhnya bagi seorang anak, do'a ibunya seumpama bahtera Nabi Nuh AS dan seperti air yang memadamkan Apinya raja Namrud serta ibarat tongkat Nabi Musa AS yang membelah lautan merah.
Maka berbahagialah bagi anak yang namanya selalu terselip dalam do'a ibunya dan tidak ada sedikitpun keraguan jika Tuhan telah mengampuni dan menyelamatkannya di dunia dan di akhirat.
