[08.16, 27/6/2025] +62 812-3456-7554:
Di ujung selatan pulau Sulawesi,
lahirlah cahaya di pagi hari,
sembilan dekade silam ia datang,
lima belas tahun sebelum merdeka dikenang.
Seorang perempuan bersahaja,
yang kelak menjadi pelita bangsa,
meninggalkan kampung dan pelukan bunda,
demi menimba hikmah dan cahaya.
Remaja putri pencari makna,
rela tinggalkan zona nyaman dunia,
merantau jauh ke kota ilmu,
menganyam harap dalam doa yang syahdu.
Dialah al-sabiqatu al-ula,
perintis tangguh, pemecah sunyi,
rektor wanita pertama di bumi Makassar.
Dirje Bimas Islam wanita perdana di negeri ini.
Pada masa kala tabu membelenggu,
wanita memimpin dianggap semu,
ia ditentang tanpa ragu,
oleh kolega dan kaum sebangsanya dulu.
Spanduk pun diki…
[08.16, 27/6/2025] +62 812-3456-7554: IBU RASDIYANAH: JEJAK ABADI DI BUMI SELATAN
Oleh Ahmad M. Sewang
Spanduk pun dikibarkan menolak,
di depan kampus, tajam dan galak,
tapi ia tetap melangkah tenang,
bagai kafilah tak gentar oleh gonggongan.
Dan waktu pun membuktikan,
bahwa ia tak salah jalan,
sejarah mencatat namanya gemilang,
dikenang sepanjang zaman, harum semerbak dikenang.
Ingin bukti dari kisah nyata?
Datanglah ke UIN Samata,
atau ke kantor Dirjen Bimas Islam Jakarta,
fotonya terpajang satu-satunya wanita
di tengah lelaki cemerlang penuh wibawa.
Kini rektor wanita makin banyak jumlahnya,
melampaui masa dan prasangka,
dari UIN hingga ke Unhas raya,
mereka menuai benih yang ditanamnya.
Dialah pelopor, penulis, dan pujangga,
puisi dan prosa mengalir dari jemarinya,
terbit di surat kabar dan majalah lama,
jejaknya masih bisa dicari di dunia maya.
Kini ia telah berpulang ke haribaan-Nya,
namun meninggalkan warisan tak ternilai harganya,
dan suara hatinya terus menyapa:
> "Wahai generasi milenial pewaris bangsa,
jika ingin dikenang sejarah dan semesta,
jadilah manusia abadi lewat karya dan puasa,
menempuh jalan sunyi, tak terpikat godaan dunia.
Tinggalkan zona nikmat sesaat,
belajarlah, menulislah, sepenuh semangat.
Jika tidak, kau akan terhapus dalam alpa,
hanya numpang lewat, dilupakan oleh sejarah dan masa.
Tapi bila kau berani berkarya,
kau akan jadi kisah, abadi sepanjang usia."
Wasalam,
Makassar, 27 Juni 2025