Gambar HIKMAH SEBUAH SEMANGKA

Suatu ketika Syagiq al-Balkhi membelikan istrinya sebutir semangka. 

Akan tetapi, ketika istrinya memakan semangka itu, ternyata rasanya tidak enak. Ia pun marah-marah. 

Melihat istrinya bersungut-sungut, Syaqiq bertanya, “Kepada siapa engkau marah? Apakah kepada penjual, pembeli, penanam, ataukah kepada Pencipta? Jika engkau marah kepada penjual semangka itu adalah semangka terbaik yang dia tawarkan. Jika engkau marah kepada pembeli, dia pasti hanya mau membeli semangka terbaik. Jika engkau marah kepada penanam, dia pasti menanam semangka berkualitas terbaik. Jadi, tidak ada lagi yang menjadi sasaran marahmu kecuali tinggal satu, yaitu sang Pencipta. Takutlah kepada Allah dan ridhalah atas ketetapan-Nya.” Mendengar pernyataan suaminya, istri Syaqiq langsung menangis dan bertobat. Sejak saat itu, dia menyatakan ridha 
terhadap apa pun qadha yang Allah tetapkan.
Sumber: Kitab An-Nawadir karya Syekh Al-Qalyubi..