Gambar Hijrah dan Kebangkitan Peradaban Muslim 1447 H



Perputaran waktu adalah suatu keniscayaan. Semua berubah kecuali perubahan itu sendiri. Kita hidup dalam waktu yang terbatas. Rahasia waktu tidak lain adalah menggunakan waktu itu sebaik-baiknya untuk beramal dan beribadah. Setiap orang mengalami kerugian jika membiarkan waktu berlalu tanpa berbuat baik kepada diri, sesama, lingkungan, dan juga kepada Sang Pencipta dengan menjalankan ibadah yang diperintahkan serta menjauhi larangan-Nya.   


Tahun baru Islam kini hadir, 1 Muharram 1447 H bertepatan hari Jumat, 27 Juni 2025. Pergantian tahun bukan sekadar perpindahan angka kalender hijriah, tapi perjalanan membangun peradaban Islam masa depan dengan spirit hijrah. Kebangkitan peradaban Islam sudah lama diimpikan, diagungkan, dan diupayakan untuk memenuhi pesan Al-Quran bahwa umat Islam adalah umat terbaik, yang melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran, menjadi rahmatan lil alamin. Umat Islam selalu berdoa mendapatkan kebaikan, kesuksesan, kebahagiaan dunia dan akhirat, dan terhindar dari siksaan api neraka, tentu dengan menjalankan perintah Allah dan Rasulullah-Nya secara konsisten dan menyeluruh.  


Apa yang bisa kita lakukan untuk bangkit dan membangun peradaban muslim yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai qurani? Kita dapat melakukannya dengan lima langkah yaitu:


1. Melakukan refleksi, evaluasi atau muhasabah atas segala yang sudah kita lakukan selama ini. Apakah kita sudah menjalankan nilai-nilai Al-Quran dan hadis dalam hidup kita? Apakah kita sudah menunaikan kewajiban agama dengan sungguh-sungguh? Apakah kita sudah berkontribusi positif dalam pembangunan umat, masyarakat, bangsa dan negara? Apakah amal baik kita sudah dilakukan maksimal dan meminimalkan segala amal buruk? Tentu kita perlu refleksi untuk perbaikan umat menuju kehidupan yang lebih baik.


2. Melakukan transformasi makna dan spirit hijrah dalam berbagai aspek kehidupan kita saat ini. Hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah saw bersama keluarga dan shabatnya dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 M secara fisik, kini perlu ditransformasikan dengan melakuan perubahan maknawi dari keburukan menuju kebaikan, kemaksiatan menjadi ketaatan, kebodohan menjadi kecerdasan, kemalasan menjadi kesungguhan, untuk memperbaiki diri, keluarga, umat, bangsa dan dunia sesuai semangat hijrah.


3. Membangun persatuan, persaudaraan dan kepedulian sosial. Sesama umat Islam perlu memperkuat ukhuwah islamiyah, sedangkan dengan umat lain perlu memperkuat kerjasama dan toleransi. Selain, itu juga meningkatkan kepedulian sosial bagi orang-orang yang tidak mampu, yang membutuhkan pertolongan secara materi maupun non materi, agar bisa mendapatkan bantuan sesuai  harkat dan martabat kemanusiaan. Kepeduliaan sosial dalam ajaran Islam sangat tinggi kedudukannya karena perintah ibadah ritual selalu diikuti dengan ibadah sosial seperti halnya keterkaitan puasa ramadhan dan pembayaran zakat fitrah untuk kaum duafa.    


4. Memperkuat pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi sesuai nilai Islam. Pendidikan adalah proses pengembangan potensi diri secara sadar dan terencana melalui pendidikan formal maupun informal, untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap individu untuk mewujudkan kemaslahatan sosial. Dengan pendidikan kita mencerdaskan intelektual, emosional, dan spiritual umat. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting untuk membangun peradaban muslim sesuai nilai Islam. Memadukan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta nilai-nilai qur'an hadis merupakan fondasi peradaban muslim yang unggul dan maju di masa depan.


5. Menjaga dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita dalam segala proses kehidupan, baik secara individu, keluarga, sosial, kemasyarakatan, bangsa dan negara. Tanpa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt maka segala kemajuan peradaban dunia akan terasa hampa bahkan menyimpang dari nilai-nilai dan tujuan Islam. Keimanan dan ketaqwaan adalah pakaian terbaik kita sepanjang hidup ini yang akan menemani kita di dunia dan di akhirat. Beruntunglah orang beriman dan bertaqwa kepada Allah di dalam menjalani kehidupan modern yang serta otomatis, yang difasilitasi berbagai aplikasi digital seperti artificial intelligence (AI), media sosial, dan sistem informasi di berbagai bidang, namun tetap istiqomah membangun kehidupan islami dalam aktivitas hidupnya.


Tentu masih banyak yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan kebangkitan dan membangun peradaban muslim yang kaffah di tahun baru 1447 H ini. Semoga kita semua umat Islam memberi kontribusi di dalam kebangkitan Islam dengan semangat hijrah. Penjelasan audio visual tulisan ini yang lebih panjang uraiannya mengenai kebangkitan Islam juga dapat diikuti di Anshar Akil Channel Youtube. Semoga barokah. Wallahu a’lam…. (MAA)