Gambar H. FADLI LURAN: SIAP  BERKURBAN DEMI PENGEMBANGAN AGAMA


Di antara waktu dan perjalanan panjang,
Tersebutlah seorang ulama tenang—
Quraish Shihab, bening dalam lisan dan tulisan,
Menyerap hikmah dari bumi Al-Azhar yang gemilang.

Bersama dosen tunanetra penuh keikhlasan,
Ia dengungkan niat tulus tanpa keraguan:
"Ilmu di Indonesia butuh SIM,

Agar tak hanya tahu, tapi bisa bermanfaat dalam."

Dengan predikat mumtaz, ia kembali,
Membawa cahaya dari negeri para nabi.
Makassar menanti dengan pelukan kasih,
Jakarta menggamit agar manfaat tak tersembunyi.

Di antara mereka, seorang dermawan bersinar,
H. Fadli Luran, pengusaha nan sadar.
Bukan hanya bisnis yang ia bangun,
Tapi rumah untuk ulama agar bisa menetap di kampung.

“Berapa sisa tabunganmu, Ananda?”
Tanyanya lembut penuh makna.
Sisa itulah yang ia tambah dan jadikan nyata—
Sebuah rumah, tanda cinta pada agama. Ia bangun dekat Masjid Firdaus

Namun Quraish memilih ibu kota,
Demi umat, demi cakrawala.
Ia menapaki tangga-tangga hikmah global,
Bersama pemimpin dunia dan ulama kenal.

Lalu tinggallah rumah itu sebagai lambang,
Pengorbanan yang tak menuntut bintang.
H. Fadli Luran telah menunjukkan jalannya,
Bahwa mendukung dakwah adalah ibadah mulia.

Bukan dengan kata,
Tapi dengan jiwa dan harta.
Ia adalah Syekh sejati dalam diam,
Penopang para pejuang tanpa pamrih dalam malam.

Wasalam,
Kompleks GFM, 5 Juni 2025