PENGANTAR Beberapa hari lalu saya membaca sebuah artikel yang khusus diperuntukan pada muallaf atau pemula dalam beragama. Banyak di antara mereka tidak mau melaksanakan salat karena mereka tidak hapal bacaannya. Jadi, bukan karena ingkar pada Allah swt. Namun diakui, tidak sedikit pula di antara mereka kembali pada kepercayaannya semula, karena metode dakwah yang sampai pada mereka terasa sulit dicernanya. Sementara Nabi saw. menganjurkan tentang tuntunan dakwah terutama bagi mualallaf atau pemula tidak dipersulit apalagi dalam menunaikan ibadah. Banyak saudara yang baru masuk Islam, dihadapkan pada beratnya ibadah salat. Sementara saya melihat prinsif beragama bahwa "Agama itu mudah bagi orang yang punya pengetahuan, walaupun tidak boleh dimudah-mudahkan." Tuntunan Nabi saw. sendiri mengatakan: يسروا ولا تعسروا بشروا ولا تنفروا (Permudahlah dan jangan dipersukar, buatlah mereka gembira tetapi jangan membuat mereka lari.)
DALAM SALAT HANYA MEMPUNYAI LIMA BACAAN WAJIB
Dalam menunaikan kewajiban salat, Islam hanya memberikan lima tuntunan yang wajib dibaca. Lima bacaan inilah yang akan diuraikan lebih lanjut. Jika yang lima ini sudah dibaca, maka Insya Allah salat sudah sah. Sedang bagi orang yang sudah hafal semuanya lebih baik jika salat itu disempurnakan, sedang bacaan lainnya selain lima bacaan wajib adalah hukumnya sunat, yaitu: 1. Bacaan Takbiratul Ihram, yaitu ucapan الله اكبر (Allahu Akbar). Ada pun takbir lain atau bacaan takbir intaqal hukumnya adalah sunat andai tidak dibaca, salatnya tetap sah. 2. Bacaan kedua yang wajib dibaca adalah Surat al-Fatihah: الحمد لله رب العالمين الرحمان الرحيم مالك يوم الدين إياك نعبد وايك نستعين اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين انعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولاالضالين Membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat adalah wajib, tergantung jumlah rakaat salat. Sedang membaca surah-surah lainnya adalah sunat. 3. Bacaan tahiyat akhir, yaitu: التحيات المباريات الصلواث الطيبات السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته السلام علينا وعلى عباده الصالحين اشهد ان لااله الا الله وأشهد أن محمدا رسول الله Bacaan selainnya adalah sunat dan kalau tidak dibaca tetap salahnya sah. 4. Bacaan selawat Nabi setelah tahiyat akhir: اللهم صل على سيدنا محمد Adapun membaca سيدنا (sayyidina) adalah ikhtilaf ulama, bisa dibaca bisa tidak dibaca. Bacaan lainnya bagi pemula adalah sunat seandainya tidak dibaca, maka salat Insya Allah salat sudah sah. 5. Salam pertama: السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Salam yang wajib adalah yang pertama sedang salam kedua adalah sunat. Andai kata tidak dilakukan tetap sah tetapi bagi orang yang sudah hafal, maka sebaiknya disempurnakan. Sebab pahala di sisi Allah swt. tak terbatas. Saya berpendapat kenikmatan itu memiliki tingkatan derajat, "Mulai nikmat biasa sampai pada nikmat paling tinggi." Karena itu surga itu memiliki tujuh tingkatan mulai tingkat (nakmat) biasa sampai paling tinggi kenikmatannya. Sekali lagi, "Agama pada dasarnya mudah, sekali pun tidak bisa dimudah-mudahkan", bagi orang yang alim. Jika tidak bisa salat berdiri karena sakit, bisa duduk, tidak bisa salat duduk bisa berbaring. Tulisan ini perlu disebarkanluaskan agar para ulama (ahli agama), bisa menyempurnakannya. Jangan biarkan umat kebingungan, terutama para pemula atau muallaf tanpa arah yang jelas. Wallahu a'lam bissawab.
Wasalam, Kompleks GFM, 31 Agustus 2024