Saya merasa masalah ini sudah jelas alasannya, baik yang membida'akan atau pun tidak membida'kan. Menurut penelitian saya bahwa "Dari Maroko sampai Maroke hanya saudara kita di Arab Saudi yang membida'kan. Alasanya seperti yang dikemukakan dalam tulisan saya kemarin karena nabi tidak pernah mencontohkan oleh nabi.

Menurut pandangan saya yang ada hubungannya dengan bida'h jika ada ketetapan nabi saw. berhubungan dengan ibadah mahdah (ibadah yang memiliki rukun dan syarat). Ibadah mahdah perlu dilakukan tanqih, yaitu selalu melihat ke belakang di masa nabi saw. "Apa sesuai yang dicontohkan nabi dalam ibadah mahdah?"

Berbeda dengan masalah kebudayaan, pertanyaannya, "Apa sesuai dengan perkembangan dan kemaslahatan umat sekarang ?". Jika tidak sesuai kemaslahatan umat, sebaiknya ditinggalkan. Maulid nabi saw. adalah masalah kebudayaan karena itu pelaksanaannya berbeda-beda antara satu negara atau daerah lain. Saya berkumjug ke Barunai Darussalam dan tiba tanggal satu R. Awal. Karena sudah mengenal Menteri Hal Ihwal Ugama, maka saya tanyakan dimana menteri Ugama?mereka menjawab sedang menghadiri peringatan maulid nabi saw. Disini bedanya peringatan maulid di Indonesia. Jika di Indonesia diperingati nanti tanggal 12 R. Awal. Itu pun nuansanya berbeda-beda. Di pihak pemerintah pusat memulai dalam bentuk pedato secara formal. Sedang di masjid-masjid setelah peringatan formal dalam bentuk seremonial tertentu bahkan dalam seperti di Cikoang Selayar, malah ada yang lebih tradisinal dengan pembacaan Berzanji.

Jika masalah kebudayaan, seperti maulid di bida'kan, maka semakin hari akan semakin banyak bid'ah, sebab kebudayaan itu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Di masa Khulafa al Rasyidin sudah mulai berkembang kebudayaan itu, misalnya di masa Umar bin Khattab sudah mulai membuat inovasi penanggalan hijrah. Jadi bukan nabi yan memulai. Pertanyaannya, "Apakah itu bid'ah?"
 Di masa Usman bin Affan berinovasi dengan memulai mengkodipikasi al Qur‘an?". Pertanyaannya, "Apakah itu juga bid'ah?". Jika itu bid'ah, maka ke depan akan semakin banyak bid'ah. Karena ke  budayaan itu berkebang dari masa ke masa. Misalnya, apakah pesawat, mobil, kapal laut, internet dan produk budaya lainnya, itu bid'ah? Sebab semua belum diremukan di masa nabi.

Bagi yang berpandangan semua produk budaya yang belum pernah dilakukan oleh nabi saw. adalah bida'h. Saya hargai pendangan itu, sebagai upaya tanqih dalam Islam. Tetapi saya juga mengharapkan jika ada muslim berpandangan beda. Menurut guru saya:
Berbeda adalah sunnatulaah dalam rangka fastabiqul kherat. Barang siapa berpandangan lebih baik kita seragam atau satu pandangan saja umat islam seluruh dunia, maka beliau menegaskan:
لم يكن وقوعه
(tidak mungkin terjadi dalam reitas) karena menentang sunatullah. Yang dilarang adalah konflik.
Jadi berbedah bolek, sedang konflik dilarang.

Wasalam,
Kompleks GPM, 28 Desember 2023