Gambar FOOTNOTE HISTORIS: PESAN PADA MUSAWIRIN DPP IMMIM


Saya sangat ingin hadir di tengah musyawirin untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban sebagai Ketum DPP IMMIM.  Hari ini saya hanya ingin menyampaikan selamat atas terpilihnya sekum saya sebelumnya sebagai Ketua Umum DPP IMMIM. Ketidakhadiran saya disebabkan sampai sekarang masih dalam pemulihan di tempat tidur. Hal itu disebabkan, ketika ingin melaksanakan salat Subuh 22 November lalu saya terjatuh membuat patah tulang paha sehingga harus di operasi di RS Unhas. Sampai sekarang masih dalam pemulihan dan masih di tempat tidur, belum bisa jalan.

Untuk laporan pertanggungjawaban saya sudah minta pada sekretaris umum untuk menyampaikannya.

Melalui WA ini saya hanya menyampaikan empat pesan:

1. Tetaplah memelihara persatuan dan kesatuan umat sebagai Icon IMMIM. Hindari sikap perpecahan dan sifat fanatis. Menurut Syekh Yusuf al Qaradawi, barang siapa fanatis buta bagaikan berada di rumah kaca sendirin yang ia saksika dan dengar hanya dirinya sendiri, akhirnya ia merasa hanya benar sendiri.

2. Pernah saya perkenalkan berdasarkan pengalaman dalam Rihlah ke Mancanegara bahwa yang paling sulit saya hadapi ketik hidup di tengah-tengah masyarakat yang berbeda agama, beda paham keagamaan,  beda makanan, dan adat-istiadat dengan saya. Kesulitan itu berubah jadi mudah asal berpegang pada prinsif DPP IMMIM yang selama ini jadi patokan, yaitu jika beda agama berpeganglah pada prinsif:
1. لكم دينكم ولي دين
(untuk kalian agama kalian dan untuk saya agama saya).
2. Jika berbeda paham keagamaan pakailah prinsif:
لكم اعمالكم ولنا اعمالنا
(Bagi kalian silahkan mengamalkan amalan kalian dan kami pun mengamalkan amalan yang kami anggap benar). Tak perlu terjadi konflik.

3. Motto IMMIM sebagai warisan dari the Founding Father, H. Fadli Luran, yaitu toleransi masalah furuiyah yang pada masanya sangat ketat; dua buah masjid bertetangga yang beda sekte saling bersahut-sahutan, misalnya ada tarwih 8 ada juga 20. Kehadiran H. Fadli luran bisa mengkopromikan bisa menyatukan dua sekte dalam satu masjid. Misalnya tarwih 8 menyelesaikan dulu tarwihnya kemudian dilanjutkan tarwih 20 rakaat. Perbedaan itu sekarang sudah menurun dan tidak seperti lagi dahulu, apalagi ada ulama besar menggarisbawahi pandangan itu, yaitu Prof. Dr. Syekh Yusuf al-Qaradawi bahwa perbedaan masalah furu adalah sunnatullah dalam rangka fastabiqul khaerat. Barang siapa berpendapat, "lebih baik jika kita seragam saja semua pendapat", beliau berkata,  لم يكن وقوعه (tidak munkin terjadi dalam realitas) karena ia telah menentang sunnatullah. Yang tidak bisa dilakukan adalah konflik. Jadi berbeda ditoleransi tetapi konflik dilarang.

4. Menurut ilmu budaya yang saya pahami generasi yang akan datang, diharapkan lebih baik dan lebih confort daripada generasi sebelumnya, maka saya harap kepengurusan DPP IMMIM yang akan datang harus lebih baik dari pada sebelumnya. Sekarang dalam Mubes ke VIII akan sudah terbentuk empat kepungurusan, yaitu:
1. H. Fadli Luran sebagai the foundin father.
2. AGH. Drs. Muhammad Ahmad,
3. Prof. Dr. Ahmad M. Sewang, MA., dan
4. Dr. H. Ishaq Samad, M.A.

Terima kasih
Wallahu waliyyul mttaqin
Kompleks GPM, 1 Januari 2024