Brunei Darussalam dijuluki sebagai Negeri Petro Dollar karena Brunei merupakan negara penghasil minyak bumi terbesar di Asia Tenggara. Julukan ini diberikan karena pendapatan negara Brunei Darussalam yang besar berasal dari minyak bumi dan gas alam. Peristiwa paling bersejarah di Brunei adalah deklarasi kemerdekaan negara tersebut pada 1 Januari 1984. Pada hari itu, Brunei Darussalam secara resmi merdeka dari status protektorat Britania Raya, yang telah berlangsung sejak akhir abad ke-19.
Sebelum merdeka, Brunei berada di bawah perlindungan Inggris, yang mengendalikan kebijakan luar negeri dan pertahanan negara tersebut. Namun, pada tahun 1984, di bawah kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah, Brunei menyatakan kemerdekaannya dan menjadi negara berdaulat. Sejak itu, Brunei telah berkembang menjadi salah satu negara terkaya di dunia, berkat cadangan minyak dan gas alam yang melimpah.
Deklarasi kemerdekaan ini dirayakan setiap tahun pada tanggal 23 Februari, yang dikenal sebagai Hari Nasional Brunei.
Dalam kunjungan ke Brunei untuk memberi kuliah Umum di Fakulty memperingati Ugama. Orang pertama yang ahi undanganya cari adalah Menteri Hal-Ihwal Ugama, karena saya sudah kenal baik ketika bsudah eliau berkunjung ke Makassar sebelumnya. Ternyata Menteri Hal ihwal Ugama pergi memenuhi undangan maulid. Disinilah prbedannya dengan Indonesia Di Indonesia memperingati Maulid Nabi nanti setelah tanggal 12 Rabiul Awal, yaitu hari lahir Nabi, tetapi di Barunei Darussalam pada tanggal 1 R. Awal sudah diperingati. Saya tahu karena saya tiba di sana persis tanggal 1 R. Awal. Saya mendapat fasilitas dari teman-teman dosen Alauddin yang bertugas di sana, seperti Dr. Abd Rauf Amin, M.A. dan Dr. Andi Aderus, Lc. Merekalah berdua menfasilitasi dan mengantar saya menyaksikan destinasi wisata di negeri ini, misalnya ke Restorant terapun di atas Sungai.
Negara Brunei adalah negara kecil, populalasinya tidak sampai setengah juta jiwa. Lapangan terbangnya hanya satu, itulah yang menjadi airport lokal sekaligus menjadi airport internasional. Sementara kekayaannya dari penghasilan cadangan minyak dan persediaan gas alam berlimpah. Sebelum kembali ke Indonesia saya berpesan pada teman-teman agar mengatur perjalananan dan singgah semalam di Singapura di perkampungan Islam di sana. Sengaja memilih perkampungan Islam untuk memudahkan fasilitas ibadah dan makanan. Saya bersyukur karena dollar Brunei dan Singapura sama nilainya. Nampaknya ada MOU di antara dua negara. Akhirnya, terima kasih pada Dr. Abd. Rauf Amin, M.A., Dr. Andi Aderus, Lc. telah menfasilitasi dan mengatur perjalanan selama di Brunei dan ketika kembali dari Brunei Darussalam ke Indonesia via Singapura. Merekalah mencarikan alamat hotel yang dikenal di Singapura.
Wasalam, Kompleks GFM, 13 September 2024
