Julukan pertama yang sering dikaitkan dengan Belgia adalah negara Berlian. Hal ini didasarkan pada daerah di Belgia yang menjadi penghasil perhiasan berlian.
Belgia memiliki banyak peristiwa bersejarah penting dalam perkembangan negara tersebut, baik dalam konteks nasional maupun internasional. Beberapa peristiwa yang paling bersejarah di Belgia meliputi:
1. Revolusi Belgia (1830) dan Kemerdekaan Revolusi Belgia tahun 1830 merupakan peristiwa yang paling penting dalam sejarah negara ini. Saat itu, Belgia memberontak melawan kekuasaan Kerajaan Belanda dan berhasil meraih kemerdekaan. Belgia kemudian memproklamasikan dirinya sebagai negara merdeka pada 4 Oktober 1830, dan Leopold I menjadi raja pertama Belgia pada tahun 1831. Revolusi ini menandai berdirinya Belgia sebagai monarki konstitusional yang merdeka. Karena itu, bahasa nasional mereka adalah bahasa Belanda.
2. Perang Dunia I (1914–1918) Belgia memainkan peran penting dalam Perang Dunia I, terutama karena invasi Jerman terhadap negara ini pada tahun 1914, yang melanggar netralitas Belgia dan memicu keterlibatan Inggris dalam perang. Salah satu pertempuran paling terkenal adalah Pertempuran Ypres, yang menjadi simbol perjuangan berat di Front Barat. Belgia mengalami kerusakan parah, tetapi keberanian rakyat dan pasukan Belgia menjadi bagian dari narasi perlawanan di Eropa Barat.
Di antara tempat wisata di Brussels, Belgia yang saya kunjungi adalah:
MANNEKEN PIS
Manneken Pis merupakan air mancur terkenal yang terbuat dari patung perunggu dengan bentuk anak laki-laki telanjang yang sedang buang air kecil.
Patung ini dibuat atas perunggu pada tahun 1619 oleh seniman Jerôme Duquesnoy. Sebelumnya, digunakan untuk menggantikan patui
Pastinya, patung ini menjadi ikon dari kota Brussels yang telah mendunia. Sehingga rasanya kurang, jika belum berkunjung ke Manneken Pis ketika liburan ke Belgia.
Selain itu, ada juga toko sovenir yang menjual replika dari Manneken Pis jika Anda berminat untuk dijadikan souvenir.
Ketiga berkunjung kesana menemani Dirjen Bimbaga Islam, Prof. Dr. Andi Rasdianah dan Suami, Drs. H. Amir Said atas sebuah peristiwa yang tidak perbah terlupakan, yaitu ketika terasa lapar kami singgah di restoran Tunisia. Peristiwa yang tidak terlupakan itu adalah ketika makan hanya sedikit tetapi bayarannya luar biasa mahalnya, yaitu 200 Golden. Artinya dibanding uang Indonesia = Rp 2.500.000 x 200 Golden Rp 250.000.000. Ini selalu jadi perbincangan setiap jumpah dengan mereka di tanah air. Almarhum Drs. Amir Said mengomentari bahwa "mereka menggunakan kesempatan dalam kesempitan." Pada hal sengaja dipilih restoran Tunisia itu dengan alasan: 1. Sebagai jaminan kehalalan, 2. Supaya tidak tertipu.
Wasalam, Kompleks GPM, 26 September 2024