Gambar FOOTNOTE HISTORIS: NABI MUHAMMAD SAW. DAN WARISAN INTELEKTUANYA (2)

FOOTNOTE HISTORIS:
NABI MUHAMMAD SAW. DAN WARISAN INTELEKTUANYA (2)
by Ahmad M. Sewang

Nama Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari hingga kini masih melekat di hati masyarakat Martapura, Kalimantan Selatan, meski putra Banjar kelahiran Desa Lok Gabang, 19 Maret 1710 M, telah meninggal sejak 1812 M silam. Ia meninggalkan banyak jejak dalam bentuk karya tulis di bidang keagamaan.

Karya-karyanya bak sumur yang tak pernah kering untuk digali hingga generasi kini. Tak heran bila seorang pengkaji naskah ulama Melayu berkebangsaan Malaysia menjulukinya sebagai 'Matahari Islam Nusantara'. 'Matahari' itu terus memberikan pencahayaan bagi kehidupan umat Islam.

 Syekh Arsyad al-Banjari adalah seorang ulama dan intelektual Muslim yang hidup di wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia, pada abad ke-18. Ia dikenal sebagai salah satu ulama terkemuka dalam tradisi Islam di Indonesia. Sebagai seorang intelektual, peran dan kontribusinya sangat penting dalam konteks perkembangan agama dan budaya di wilayah tersebut.

Syekh Arsyad al-Banjari memiliki kontribusi besar dalam bidang agama, terutama dalam bidang tafsir Al-Quran dan ilmu hadis. Ia menulis berbagai karya ilmiah, termasuk tafsir Al-Quran yang dikenal dengan nama "Tafsir al-Jalalayn al-Banjari." Karyanya ini merupakan salah satu tafsir Al-Quran yang dihormati di kalangan umat Islam Indonesia.

Selain itu, Syekh Arsyad al-Banjari juga dikenal sebagai seorang guru spiritual yang mendalami ajaran tasawuf. Ia berperan dalam mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan spiritualitas kepada para pengikutnya.

Peran intelektual Syekh Arsyad al-Banjari adalah bagian penting dari warisan intelektual dan budaya Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan. Karyanya dalam bidang agama dan spiritualitas telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pemahaman Islam di Indonesia dan memperkaya tradisi intelektual Islam di tanah air.

Wasalam,
GFM, 7 NOVEMBER 2023 M/17 R. Sani 1445 H