Gambar FOOTNOTE HISTORIS: MUSTAHIL DAN KUMONUKASI CHAIR DALAM DUNIA POLITIK

Tidak ada yang abadi dalam hubungan politik. Satu-satnya yang abadi adalah kepentingan. Tidak seorangpun pun yang bisa meramalkan tahun 2014-sampai rahun 2019 bahwa antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo bisa bersatu melainkan dua musuh yang saling berhadapan. Ternyata usai Pemilu tahun 2019 kedua musuh bebuyutan bisa bersatu dalam sebuah kabinet. Prabowo melebur masuk dalam kabinet Jokowi dan Prabaowo menjadi Menteri Pertahanan bahkan yang menagani pertanian bukan menteri pertanian melainkan menteri pertahanan.

Demikian halnya antara Megawati dan Joko Widodo bagai dua orang antara Ibu dan anak yang sulit dipisahkan. Ternyata di akhir jabatannya kedua orang ini bagai orang bercerai sudah talak tidak atau tidak ada lagi cara memperbaikinya. Kenapa bisa berpisah bagaikn cerai tiga karena kepentingan yang berbeda,  misalnya Jokowi ingin memperpanjang kekuasaan sedang Megawati melihat bertentangan dengan konstituti. Jokowi pun memginginkan anaknya melanjutkan kemuasaannya tetapi megawati memandangnya bahwa masih perlu belajar dahulu. Perbedaan kepentingan membuat mereka berbeda. 

Wasalam,
Kompleks GPM, 22 Jan. 2024