Gambar FOOTNOTE HISTORIS: MASJID AWAL DIBANGUN RASULULLAH SAW.

Beberapa tahun terakhir saya mendapatkan deskripsi gambar masjid pertama di era Rasulullah saw. di Madinah. Masjid pertama itu berlantai tanah berdinding batang kurma dan beratap daun kurma separuh. Belum ada mimbarnya, nanti suatu ketika jamaah semakin banyak, bahkan ada jamaah tidak lagi terlihat atau terlindung oleh jamaah lainnya, di situlah nabi memerintahkan menbuat mimbar yang masih sedehana, yaitu tumpukan batang kurma Masjid pertama itu berbeda sama sekali bentuknya dengan masjid di era modern.

Bentuk masjid di era modern  dipengaruhi oleh budaya sekitar, maka seandainya ada seorang muslim kaya berkata, "Saya akan mengontrak airplane ke Madinah membeli pohon dan daun kurma untuk membanun masjid persis sama dengan masjid pertama di masa Rasulullah saw. untuk menghindari bid'ah yang tersebar luas seperti di era modern kini. Insya Allah yang berpikir seperti orang kaya tadi akan ketinggalan atau ditinggalkan oleh umat.

Sebab bangunan masjid bukan terpokus pada bentuk tetapi pada nilai. Sebuah masjid yang baik adalah memiliki dua nilai:
1. Menghadap ke Ka'bah.
2. Selalu terpelihari kesuciannya.
Sepanjang dua nilai itu dimililiki, maka itulah yang disebut masjid. Sehingga di era modern kini beragam bentuk masjid dan sangat dipengaruhi budaya setempat, sebenarnya bentuk masjid yang beragam telah ikut memperkaya khazanah budaya masjid. Masjid al-Markaz al-Islami, misalnya, bentuknya sangat dipengaruhi budaya Bugis, yaitu sulapa eppa, masjid raya Padang sangat dipengaruhi budaya Minang, bentuk Masjid Kudus sangat dipenngaruhi peninggalan rumah ibadah non Islam sebelumnya. Bahkan tempat saya salat rawatib di Belanda adalah gereja yang dibeli komunitas Maroko dan diubah jadi mesjid, namanya Masjid Hijrah, tinggal yang diubah adalah nilainya yang harus ada pada sebuah masjid. Saya selalu salat rawatib di sana karena bertetangga dengan Leiden Universiteit.

Wasalam,
Kompleks GPM, 26 Desember 2023