Dalam satu hadis berbunyi: عن ابى سعيد الخدري عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ان رجلا قال له يا رسول الله أن رجلا طوبى لمن راك وأمن بك قال طوبى لمن رانى وأمن بى ثم طوبى ثم طوبى ثم طوبى وأمن بى ولم يرنى قال له رجل وما طوبى شجرة في الجنة مسيرة مائة عام ثياب اهل الجنة تخرج من اكمامها رواه احمد Dari Abi Sa'id al-Khudriy r.a. melaporkan bahwa seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw. "Berbahagialah orang yang melihatmu dan beriman kepadamu. Maka (Nabi menjawab) berbahagialah bagi orang yang tidak melihatku dan beriman kepadaku (ucapan ini diulang sampai tiga kali). Maka berbahagialah orang yang tidak melihatku namun berimam padaku. Seorang lelaki (bertanya) apa itu طوبى? yaitu pohon di surga yang berjarak 100 tahun. Pakaian ahli surga yang muncul dari lengan bajunya.
Artinya, orang yang hidup di zaman sekarang (yang tak pernah bersentuhan dengan Nabi saw.) lebih terhormat dan mulia dari pada orang yang hidup se zaman dengan Nabi saw. tetapi mendustakan ajaran-ajarannya bahkan orang itu menentang Nabi saw., seperti Abu Jahal dan Abu Lahab.
Dalam filsafat sejarah bahwa hadis ini sebanding dengan orang yang mengaku nasabnya bersambung pada Nabi saw., tetapi dia mengingkari perintahnya, seperti diributkan akhir-akhir ini. Jadi sekali lagi, "Sungguh lebih terhormat dan mulia, dilihat dari segi aksiogi, bagi orang yang tidak satu nasab dengan Nabi Muhammad saw. tetapi mewarisi ajaranya dengan taat, daripada satu nasab dengan Nabi saw. apalagi orang yang hanya mengaku bahwa nasabnya bersambung pada Nabi sehingga digelar Habib (yang dicintai) atau Sayyid (tuan) tetapi jauh dari ajaran Nabi, dengan kata lain pengamalan agamanya bertentangan dengan perintah Nabi saw.
Namun alangkah lebih terhormatnya dan termasuk semulia-mulia manusia apabila memang benar nasabnya bersambung dengan Nabi saw. dan sekaligus pengamalan agamanya bisa diteladani.
Akhirnya sebelum berpisah, saya mengucapkan terima kasih pada sahabat: Prof. Dr. Arifuddin Ahmad, seorang muhaddisin, yang telah turut berkonstribusi menympurnakan hadis ini.
Wasalam, Kompleks GPM, 10 Agustus 2024